MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tim Basarnas Surabaya resmi menghentikan pencarian terhadap Raffi Dimas Baddar (20), mahasiswa asal Pasuruan yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Mojokerto.
Selama seminggu lebih dilakukan pencarian, mahasiswa asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, ini tidak kunjung ditemukan sejak dinyatakan hilang pada Minggu (11/09/2022).
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, Haris Supardi menyatakan bahwa seluruh tim regu pencari dari Basarnas sudah ditarik kembali ke kesatuan masing-masing pada kemarin malam karena sesuai SOP, pencarian akan dihentikan setelah mencapai hari ketujuh.

“Setelah berkoordinasi dengan keluarga korban, instansi terkait dan Potensi SAR, operasi SAR diusulkan untuk dihentikan, semua unsur kembali ke kesatuan masing-masing,” jelas Haris, pada Selasa (20/09/2022).
Sebelumnya, Basarnas Surabaya telah menerjukan tiga regu SRU dan dibantu BPBD Mojokerto, Perhutani BKPH Pacet, Polhut Tahura, Polsek Pacet, Koramil Pacet, dan puluhan relawan telah menyusuri seluruh areal di sekitar Bukit Krapyak.
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran mulai dari kawasan hutan menuju Pusung Bogor, Pusung Malang, Putuk Puyang, kawasan petilasan Brawijaya, hingga ke arah Gunung Welirang. Namun, tanda-tanda keberadaan mahasiswa jurusan Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya ini tidak ditemukan.
“Hingga kemarin pukul 17.00 WIB, operasi pencarian masih nihil. Seluruh area sudah dilakukan pencarian dan tidak ada tanda-tanda korban ditemukan,” ungkapnya.
Meskipun begitu, upaya pencarian mandiri oleh pihak keluarga bersama dengan warga dan beberapa relawan masih terus dilakukan.
Haris berpesan jika warga atau keluarga menemukan tanda-tanda baru terkait keberadaan korban agar segera melaporkan ke pihak Basarnas Surabaya karena tidak menutup kemungkinan operasi pencarian dari tim SAR akan dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda kuat keberadaan korban.
“Jika ada tanda-tanda yang ditemukan, dimungkinkan ada kelanjutan operasi SAR. Nanti akan dipastikan dulu dalam tindak lanjut evaluasi opsar,” pungkasnya.