TUBAN, Tugujatim.id – Meski tidak termasuk kabupaten yang tingkat kerawanan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu 2024. Namun, Bawaslu Kabupaten Tuban tetap memberikan atensi.
Sebab, sejumlah istri dan anak kepala desa bahkan istri sekretaris daerah (sekda) Pemerintah Kabupaten Tuban juga ikut kontestasi politik dalam Pemilu 2024.
“Untuk sementara potensi kerawanan ada di PNS, kades dan juga perangkat desa,” ucap Kordiv Penanganan Pelanggaran (PP) Bawaslu Kabupaten Tuban Mochamad Sudarsono.
Mantan jurnalis ini juga menyampaikan bentuk kerawanan pada netralitas ASN di Tuban, di antaranya pengerahan mobilisasi massa, keterlibatan ikut serta tim atau pelaksana dalam kampanye pemilu. Dia mengatakan, ketiganya dilarang dalam UU terlibat politik praktis, harus menunjukkan profesionalitas dalam pelayanan masyarakat. Meski ketiganya tetap mendapatkan hak pilih.
“Kami akan melakukan pengawasan semaksimal mungkin dengan pencegahan untuk meminimalisasi terjadinya pelanggaran,” ucap mantan aktivis GMNI ini.
Sebelumnya melansir dari website resmi bawaslu.go.id, Bawaslu RI merilis 10 provinsi yang berpotensi memiliki kerawanan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu 2024.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty menyebutkan tertinggi pertama yakni Maluku Utara (Malut), Sulawesi Utara (Sulut), dan ketiga Banten. Lalu, keempat Sulawesi Selatan (Sulsel), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Gorontalo, dan Lampung.
Selain itu, juga ada 20 kabupaten/kota yang memiliki kerawanan tinggi di antaranya Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Wakatobi, Kota Ternate, Kabupaten Sumba Timur, Kota Parepare, Kabupaten Bandung, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Mamuju.
Lalu, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Bulu Kumba, Kabupaten Maros, Kota Tomohon, Kabupaten Konawe Selatan, Kota Kotamobagu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Konawe Utara, dan Kabupaten Poso.
Potensi kabupaten/kota terawan selanjutnya yakni Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Pangkajene.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati