MOJOKERTO, Tugujatim.id – Salah satu usaha pemetaan potensi kerawanan Pemilu dan Pilkada bernama Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Indeks ini sudah berjalan sejak 2014 lalu. Bagi Bawaslu, IKP merupakan instrumen penting dalam memetakan kondisi dan situasi saat mengawasi setiap tahapan kepemiluan yang sedang dan akan berjalan, salah satunya Pilkada Kabupaten Mojokerto 2024.
“Secara internal, IKP berperan sebagai instrumen yang membantu Bawaslu mendesain perencanaan program dan antisipasi dalam mengatasi persoalan terkait dengan kerawanan pemilu. Secara eksternal, IKP menjadi bahan pertimbangan yang dapat digunakan oleh para stakeholder kepemiluan seperti pemerintah, aparat penegak hukum, kalangan media, serta masyarakat sipil dalam mendorong penyelenggaraan pemilu secara kondusif dan baik,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto Dody Faizal, Jumat (19/07/2024).
Dody melanjutkan, ada empat dimensi dalam IKP, yakni dimensi konteks sosial politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kontestasi, dan dimensi partisipasi.
“Setiap dimensi juga mempunyai sub dimensi dan indikator,” sambungnya.
Baca Juga: Pasca Pamer Kebucinan ke Pacar saat Lawan Filipina, Kadek Arel Pasang Target Menang atas Kamboja
Dimensi konteks sosial politik mempunyai sub dimensi yakni keamanan, seperti fenomena atau peristiwa yang mengindikasikan kekerasan, kerusuhan, intimidasi ataupun kerusakan yang terkait dengan proses pelaksanaan pemilu di sebuah daerah. Lalu, otoritas penyelenggara pemilu, yaitu fenomena atau peristiwa atau kejadian atau putusan yang mengindikasikan penyelenggara pemilu merespons hal yang terkait dengan kewenangan yang dimilikinya.
“Berlanjut, otoritas penyelenggara negara, maksudnya fenomena atau peristiwa atau kejadian atau putusan yang mengindikasikan penyelenggara negara di daerah (kepala daerah dan pimpinan daerah lainnya) merespons hal terkait dengan kewenangan yang dimilikinya,” tambah Dody.
Baca Juga: FH Unisma Gelar Turnamen Futsal Dekan Cup 2024, Ada 32 Tim Se-Malang Raya Berebut Jawara
Berdasarkan IKP Bawaslu yang tercetak pada Januari 2023, temuan di tingkat provinsi menyebutkan bahwa dimensi yang penyumbang kontribusi tinggi terhadap skor IKP adalah penyelenggaraan pemilu yaitu sebesar 54,27. Dimensi berikutnya adalah konteks sosial dan politik dengan skor 46,55, diikuti kontestasi dengan skor 40,75 dan terakhir partisipasi sebesar 17,23.
Hal yang sama juga dapat dilihat pada temuan tingkat kabupaten atau kota. Dimensi yang menyumbang kontribusi tertinggi berasal dari penyelenggaraan pemilu yaitu sebesar 42,22. Dimensi yang selanjutnya memberikan kontribusi adalah konteks sosial dan politik dengan skor sebesar 31,13, lalu diikuti dimensi kontestasi dengan skor 26,22 dan terakhir dimensi partisipasi dengan skor sebesar 3,83.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati