KEDIRI, Tugujatim.id – Dalam rangka pemulihan ekonomi masa pandemi COVID-19, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri menyelenggarakan Pelatihan Optimalisasi Biji Kopi Sebelum dan Sesudah Panen bersama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Omah Kopi Mandiri.
Kegiatan yang diselenggrakan Senin (8/11/2021) di Bumi Perkemahan Jurang Senggani, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung ini juga diharapkan bisa bersinergi dengan sektor pariwisata di Tulungagung.
Pelatihan itu diawali dengan temu wicara “Sinergi Komoditas Lokal dan Pariwisata untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional” bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan Perhutani Tulungagung.
Pelatihan yang dihadiri oleh 60 anggota KUB Omah Kopi Mandiri ini merupakan upaya bersama dalam meningkatkan keterampilan petani agar dapat meningkatkan produktivitas dan mutu kopinya.
Komoditas kopi lokal dinilai memiliki prospek cerah untuk menggerakkan ekonomi nasional dan meningkatkan taraf hidup petani, ditopang oleh produksi dan konsumsi dalam negeri dengan nilai ekspor yang besar.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, pada tahun 2021 pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton. Sementara berdasarkan data World Top Export 2020, nilai ekspor kopi Indonesia tercatat sebesar USD 821 juta, atau 2,6 persen terhadap total ekspor dunia dan menempati peringkat 10 dunia. Tentu produktivitas dan mutu kopi lokal masih dapat terus ditingkatkan mengingat potensinya yang luar biasa.
Pengolahan kopi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh usaha skala mikro dan kecil, yakni 94,5 persen produksi dipasok dari perkebunan kopi rakyat. Perlu adanya perhatian khusus dengan meningkatkan produktivitas dan memperbaiki sistem pengolahan. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menerapkan teknik optimalisasi biji kopi sebelum dan sesudah panen secara benar, sehingga produktivitas dan mutu kopi lokal menjadi lebih baik.
Sebagai informasi, petani kopi Kawasan Sendang, Kabupaten Tulungagung menanam 2 (dua) jenis kopi, yakni Arabika dan Robusta. Melalui pelatihan yang diselenggarakan, diharapkan kopi Sendang mampu bersaing dengan kopi nusantara lainnya dan memiliki pasokan yang cukup untuk memenuhi pasar permintaan kopi yang terus meningkat dari dalam negeri maupun luar negeri. Kopi Sendang diharapkan juga dapat mendukung pariwisata sebagai oleh-oleh khas asli Tulungagung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, menambahkan bahwa Bank Indonesia melakukan sejumlah program pengembangan UMKM kopi di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dengan cakupan pembinaan dari hulu ke hilir, guna mendorong optimalisasi kuantitas maupun kualitas komoditas kopi di dalam negeri.
Saat ini terdapat 14 dari 62 UMKM penghasil kopi binaan Bank Indonesia yang telah menembus pasar ekspor, baik langsung maupun tidak langsung. Pada sisi hulu, BI melakukan konservasi lahan, penyediaan air bersih, penyediaan mesin pengolahan, sementara pada hilir, BI membantu UMKM memperkenalkan produk kopi ke mancanegara melalui wisata edukasi kopi atau mendekatkan UMKM kepada investor.
Pelatihan turut dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR-RI Dapil Jatim VI, M. Sarmuji, dan Kepala Dinas Pariwisata Tulungagung, Bambang Ernawan, menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap upaya Bank Indonesia dalam melakukan pengembangan UMKM dan pariwisata. Sarmuji juga mengajak seluruh peserta pelatihan dan masyarakat untuk selalu mengembangkan diri demi meningkatkan pemahaman, sehingga mampu bersaing.
Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan souvenir dan simbolis bantuan kepada KUB Omah Kopi dan Pokdarwis Side Rejo selaku pengelola Bumi Perkemahan Jurang Senggani, sebagai upaya konkret Bank Indonesia pada pengembangan UMKM kopi dan pariwisata di Indonesia, dan Tulungagung pada khususnya.
Kegiatan-kegiatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri dalam hal pengembangan UMKM, pengendalian inflasi, layanan sistem pembayaran, dan upaya pemulihan ekonomi dapat dilihat dengan mengikuti akun Instagram @bank_indonesia_kediri dan YouTube Channel Bank Indonesia Kediri.