SURABAYA, Tugujatim.id – Berdiri selama 38 tahun, PT Paragon Technology and Inovation (Paragon Corp) telah menaungi 13 produk kecantikan ternama di Indonesia. Ketika usianya menginjak 36 tahun, Paragon Corp membagikan pengalamannya dalam menjalankan bisnisnya melalui buku “Paragon Management System”.
Buku tersebut ditulis oleh tim manajemen Paragon Corp dengan referensi para founder yakni Nurhayati Subakat dan Subakat Hadi serta Harman Subakat (CEO Paragon Universa Utama). Adapun penulis dan editornya adalah Putri Diah Paramita, Ana Miftahuddin Amin, Cakrawijaya, Irwan Akhir Priatmaja, M. Hasan Abadi Kamil, Dyah Anandita Asriwulan, Zahrah Wardin Mardliyah, Alinne Rosida Djumhana (dari Better & Co).
Berikut ulasannya.
Selama 38 tahun lalu, Paragon Corp dimulai oleh seorang perempuan bernama Nurhayati Subakat dengan berlandaskan kepedulian terhadap sesama.
“Dari awal tujuan saya mendirikan perusahaan ini, bukan hanya mencari keuntungan semata melainkan agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitarnya,” kata Nurhayati Subakat dalam bukut tersebut.
Salah satu faktor keberhasilan Paragon Corp dalam membangun konsistensinya memenuhi keinginan pelanggan adalah kuatnya Paragon Management System.
Tidak dapat dipungkiri, suksesnya sebuah bisnis juga tidak lepas dari memperhatikan hal-hal yang fundamental dalam manajemen.
“Bekerja dalam lingkungan industri, yang membutuhkan lebih banyak perencanaan, analisi, dan lain-lainnya daripada dalam masyarakat agricultural,” jelas Nurhayati.
Memulai bisnisnya bersama pasangannya, Subakat Hadi, Paragon Corp kini telah memiliki lebih dari 10 ribu Panagonian yang tersebar se-Indonesia.
“Selama 38 tahun bersama Paragon, saya melihat bahwa prinsip bisnis itu tidak berubah, yang berubah caranya. Ya, cara berubah mengikuti perkembangan selera pasar, permintaan pelanggan, teknologi, dan lain sebagainya,” kata Subakat Hadi.
Ada empat dasar prinsip Paragaon Corp dalam membangun Paragon Management System atau Parmasys.
Pertama, dimulai dengan niat dan tujuan yang baik. Dengan jelas, visi Paragon Corp adalah bermanfaat, bertumbuh dan berkelanjutan, serta fondasinya dengan value, niat, dan tujuan baik.
“Jadi bukan tumbuh untuk bermanfaat, melainkan karena ingin selalu bermanfaat, maka kita harus
bertumbuh. Dengan kita selalu memulai dengan niat baik dan tujuan baik, maka kita akan selalu
mendapatkan jalan terbaik dari-Nya,” tulis Subakat Hadi.
Kedua, dimulai dari “siapa” bukan “apa”. Paragon percaya bahwa faktor “siapa” mempunyai peranan penting. Di dalam Parmays, ada kunci Basic Identity Paragon. Value dan tujuan menjadi fondasi bagaimana Paragon bisa berjalan di roda PDCA (Plan, Do, Check, and Act).
Ketiga, selalu memutar roda PDCA. Dua tahun lalu, seluruh dunia diancam oleh pandemi Covid-19 di mana dinamika bisnis semakin diguncang. Sekelas perusahaan seperti Paragon Crop ikut terombang-ambing.
Namun, prinsip yang ditekankan sehingga bisa berjalan hingga saat ini adalah bisnis hanya akan bisa sebesar kita memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Begitu juga dengan pemilihan bisnis. Dengan selalu memutar PDCA, memastikan kita selalu relevan dengan dinamika yang terjadi pemilihan bisnis. Dengan selalu memutar PDCA, memastikan kita selalu relevan dengan dinamika yang terjadi,” terangnya.
Keempat, mengunakan tools yang baik. Tantangan utama dalam berbisnis adalah saingan. Mau tidak mau, setiap perusahaan harus memiliki tools yang tepat agar mudah dalam menyelesaikan masalah.
“Tools yang tepat bukan sekadar dilihat dari keefektifan pemecahan masalah saja, tetapi juga harus dipastikan sesuai prinsip dan nilai-nilai Paragon,” jelasnya.
Hingga, perlu diingat bahwa kunci keberhasilan adalah implementasi Parmays dalam memanajemen sistem tergantung pada kepemimpinan, komitmen, dan keterlibatan seluruh lapisan.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati
*Catatan: artikel ini adalah artikel berseri yang akan membahas Buku Paragon Management Sistem.