Tugujatim.id – Wafatnya mantan ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif menyisakan duka mendalam, baik untuk umat maupun di kalangan jamaah Muhammadiyah. Tokoh yang dikenal memiliki kesederhanaan, pemikir, dan filosofis itu saat sakit pun masih memikirkan masa depan organisasi dan bangsa Indonesia.
Rasa duka yang mendalam itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi penghormatan terakhir kepada almarhum Buya Syafii. Dia mengungkapkan, jamaah Muhammadiyah, umat Indonesia, maupun dunia merasakan duka yang mendalam. Sosok yang mudah bergaul banyak orang yang mencarinya tersebut saat terbaring di rumah sakit masih memikirkan nasib bangsa.
“Saya menemani beliau di rumah sakit hingga nafas terakhirnya. Tentu saja kami sangat merasa kehilangan sosok beliau. Saat sakit pun masih memikirkan bangsa, beliau selalu berpesan untuk menjaga kesatuan bangsa, berpesan agar Indonesia ini terus maju, serta agar pemimpin bangsa untuk menjadi negarawan yang bijak,” ungkapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Buya Syafii Maarif yang merupakan mantan ketua Muhammadiyah pada 1998-2025 itu dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sejak Sabtu (14/05/2022), dia mengalami sesak napas. Kemudian dia dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (27/05/2022), sekitar pukul 10.00.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim