SURABAYA, Tugujatim.id – Putaran delapan besar, cabang olahraga (cabor) bola voli Surabaya menang 3-2 atas Kabupaten Pacitan di laga Porprov VIII Jatim 2023 pada Rabu (13/09/2023).
Pertandingan yang dimulai sekitar pukul 16.30 WIB tersebut berlangsung cukup sengit. Penguasaan bola keduanya terlihat imbang, terlebih pada set kedua Kabupaten Pacitan tampak dominan.
Meski begitu, kemenangan berhasil diambil oleh Kota Surabaya dengan kemenangan set (25-20, 15-25, 25-22, 26-20, 15-11). Artinya, dengan unggul 3 set, maka bola voli Surabaya akan lolos ke babak semifinal pada Kamis (14/09/2023), pukul 14.00 WIB, dan akan menghadapi Kabupaten Kediri.
Berdasarkan pantauan Tugujatim.id, pertandingan yang berlangsung hingga menjelang pukul 20.00 WIB tersebut cukup sengit dan panas.
“Sangat menegangkan, apalagi untuk menghibur penonton,” kata pelatih bola voli Surabaya Novi Efendi, Rabu malam (13/09/2023).
Meski unggul dalam tiga set, Novi mengakui bahwa pergerakan dari tim Kabupaten Pacitan cukup kuat. Sehingga hal itu berdampak pada performa tim Surabaya.
“Sebenarnya lawan bagus, cuma kami terbawa dengan aura permainan dari Pacitan. Sehingga terpancing emosi, jadi permainan tidak performa. Akhirnya emosinya timbul,” bebernya.
Selain itu, di tribun penonton, sebagian besar dukungan menekankan pada tim Kabupaten Pacitan. Kendati demikian, Novi mengaku hal itu tidak memengaruhi mental dan performa tim Surabaya.
“Saya kira tidak (dukungan suporter). Di lingkungan sendiri, atmosfernya sudah beda karena mendapat tekanan. Karena sebagian sudah mengikuti beberapa kejuaraan, baik di Kapolri dan Pro Liga. Jadi saya rasa nggak terpengaruh dengan penonton. Saya rasa terpengaruh oleh temen sendiri,” imbuhnya.
Dari pertandingan malam ini, Novi menuturkan bahwa evaluasi tim terletak pada service dan reserve.
“Setiap pemain kami evaluasi, sedang apa kekurangannya ya kami tambahi, service dan reserve aja,” ucapnya.
Mengingat Kota Surabaya merupakan juara satu pada Porprov VII Jatim 2022, Novi mengatakan jika target utama adalah mempertahankan gelar. Namun, terpenting adalah performa dan permainan tim.
“Nggak muluk-muluk yang penting main bagus. Nanti kalau mainnya bagus, kemenangan akan mengikuti. Saya rasa nggak narget apa-apa. Target ya jelas juara, tapi kalau mainnya jelek kan sama saja,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati