JEMBER, Tugujatim.id – Line dance jadi salah satu cabang olahraga yang memadupadankan senam dengan sentuhan koreografi gerakan seni budaya. Meski antara line dance dan senam memiliki gerakan yang hampir sama, tetapi keduanya memiliki entitas yang berbeda.
Ketua Ikatan Langkah Dansa seluruh Indonesia (ILDI) Jember Umi K. Sumarsono menjelaskan, line dance memiliki gerakan-gerakan dasar dansa, seperti irama cha-cha, waltz, mambo, salsa, rumba, hingga hip-hop.
“Jadi basic-nya itu. Kalau senam kan nggak, senam kan hitungan, senam dititikberatkan pada ketahanan fisik dan mental. Tapi kalau di line dance, kami dilatih untuk melatih daya ingat, hadap ke depan, ke samping, atau ke belakang,” ujar Umi K. Sumarsono pada Minggu (11/08/2024).
Baca Juga: Putuskan Menikah Muda, Kecamatan Ini Punya Angka Pernikahan Dini Tertinggi di Mojokerto
Dalam perlombaan, line dance dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Gerakannya juga melibatkan beberapa bagian tubuh, mulai dari gerakan tangan energik, menggerakkan kaki dan membawa tubuh membentuk formasi tertentu, hingga melibatkan otak untuk mengikuti alunan musik yang mengiringi.
Line dance memiliki tujuan utama yaitu untuk melatih daya ingat. Melalui gerakan dan posisi yang berubah-ubah, menjadikan atlet line dance harus melibatkan daya ingat di setiap gerakan yang akan ditampilkan.
Sedangkan penilaian, steps sit menjadi penilaian utama dalam olahraga masyarakat line dance.
“Maksudnya steps sit itu adalah sesuai dengan yang dimaui oleh sang koreografer. Misalnya gini, lagu ini kan ada penciptanya, basic-nya apa gerakan ini itu ada lembarannya, kalau bahasa menyanyinya itu note baloknya,” papar Umi K. Sumarsono.
Baca Juga: Polres Tuban Bentrok dengan Massa Demo, Simulasi Sispamkota Jelang Pilkada Tuban 2024
Setidaknya, untuk kali pertama pada 2024, perlombaan line dance berlangsung di Kabupaten Jember, berada di bawah naungan dinas pemuda dan olahraga (dispora). Selain untuk menyeleksi atlet-atlet muda yang akan mewakili Kabupaten Jember di Festival Olahraga Daerah (FORDA), ajang tersebut untuk mengenalkan line dance ke masyarakat luas.
Umi K. Sumarsono menegaskan, di usia line dance yang masih terbilang muda di Jember, pihaknya menghadirkan lomba menyanyikan mars ILDI. Perlombaan tersebut dimaksud untuk menimbulkan rasa ketangguhan dalam berjuang, serta menghidupkan line dance di Jember.
“Dengan kami menyanyikan lagu mars ILDI itu akan timbul militansi terhadap ILDI dan line dance, jadi merasa memiliki terhadap ILDI dan cabang olahraga line dance ini,” jelasnya.
Dia berharap, olahraga line dance lebih dikenal masyarakat luas. Mengingat, langkah dansa Indonesia memiliki misi dan menitikberatkan pada wawasan Nusantara. Keberadaan ILDI menjadi pertahanan terhadap gempuran budaya asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati