Tugujatim.id – Lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron terjadi di Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Ciri-ciri lain varian Omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitu pun tingkat keparahannya. Jadi, pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman).
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi, hanya mengalami gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi.
Kementerian Kesehatan mencatat, total pasien yang sudah terkonfirmasi Omicron sampai 26 Januari 2022 berjumlah 1.988. Dari jumlah itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang.
Total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien dengan rincian pasien asimtomatik 461, gejala jaringan 334 pasien, dan gejala sedang dan berat 59 pasien.
“Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah pasien yang 59 itu. Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di-treatment oksigen,” ucap Menkes Budi.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Terpenting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi ke mana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.
Menkes mengimbau bagi masyarakat yang tertular agar tidak usah panik, terpenting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.
“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada lansia atau komorbid-nya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” tuturnya.