PASURUAN, Tugujatim.id – Paska insiden bentrok antar perguruan silat di Kediri dan Jombang, Polres Pasuruan melakukan langkah antisipatif. Guna mencegah potensi konflik, Polres Pasuruan mengumpulkan perguruan-perguruan silat di Kabupaten Pasuruan dalam forum focus group discussion (FGD) di Mapolres Pasuruan, pada Rabu (11/1/2023).
Kapolres Pasuruan, AKBP Bayu Pratama Gabunagi menyatakan bahwa dalam diskusi ini, para perguruan silat diminta agar tidak mudah terprovokasi. Apalagi sampai melakukan tindak kekerasan yang bisa berujung pada ranah kriminal.
“Semua perguruan silat kami undang ke sini guna mencegah adanya aksi kriminalitas seperti yang terjadi di wilayah lain,” ujar Bayu.

Bayu menjelaskan bahwa ada sebanyak 21 perguruan silat yang terdaftar dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pasuruan. Namun, hanya 16 perguruan silat saja yang bisa datang, karena lima perguruan lain sedang berhalangan.
Meski begitu, dalam diskusi ini, seluruh perwakilan perguruan silat telah sepakat untuk saling menjaga kedamaian dan tidak melakukan aksi-aksi yang anarkis. “Semua yang hadir sudah berkomitmen untuk menjaga Pasuruan agar tetap guyub, rukun, serta damai,” ungkapnya.
Dalam diskusi, Sekretaris IPSI Kabupaten Pasuruan, Fedi mengusulkan agar aparat kepolisian juga sering memberikan sosialisasi terkait pemahaman hukum kepada anggota paguyuban silat.
Menurutnya, masih banyak anggota perguruan silat di Kabupaten Pasuruan yang masih minim pengetahuan akan hukum. “Kalau mereka semua paham hukum, angka kriminalitas bisa ditekan, makanya ini perlu disosialisasikan,” ucapnya.
Meskipun minim pengetahuan hukum, Fedi menyatakan bahwa selama ini antar perguruan silat selalu menjaga komunikasi satu sama lain. Sehingga apabila terjadi konflik, pengurus perguruan silat akan berupaya meredam sebelum makin memanas.
“Kami sering berkumpul dan koordinasi untuk saling jaga kondusifitas masing-masing anggota perguruan. Tujuannya supaya tidak sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan,” pungkasnya.