TUBAN, Tugujatim.id – Budi daya bawang merah bisa dibilang memiliki prospek tinggi. Bahkan, mungkin lebih baik bila dibandingkan menanam padi. Setidaknya, hal itulah yang dirasakan petani bawang merah asal Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Taufik (35).
Bagaimana tidak, dengan bawang merah varietas tajuk yang ia tanam, ia bisa mendapat keuntungan mencapai 50 persen setiap bulannya bila dibandingkan dengan modal awal.
Taufik menceritakan modal awal untuk menanam bawang merah di lahan 1.500 meter persegi kurang lebih Rp 6-7 juta. Dan setiap panen 2 bulan sekali, diperkirakan ia mendapat Rp 20-23 juta. Artinya, setiap bulan ia bisa meraup Rp 10-12 juta.
Ia membeberkan, bahwa setiap panen, dirinya bisa memperoleh 1.3 ton bawang merah.
“Kami sudah dua tahunan menanam bawang merah varietas tajuk. Hasilnya lebih menguntungkan daripada menanam padi,” kata Taufik disela panen bawang, Rabu (13/10/2021).
Taufik menambahkan, meskipun di tengah pandemi Covid-19, harga bawang merah dibilang cukup tinggi di kisaran Rp16-18 ribu per kilogramnya. Ditambah, dengan musim kemarau merupakan waktu yang baik untuk pertumbuhan bawang merah. Hasil panennya pun melimpah ukuran bawangnya besar-besar.
“Bawang dipanen saat usia 60 hari,” imbuhnya.
Dirinya pun berbagi sedikit resep perawatan. Misalnya saat musim kemarau, hampir setiap hari bawang harus disiram di mana waktu yang tepat adalah sore jam 4 atau malam untuk menghindari sinar matahari.
“Hama ulat yang paling banyak di tanaman bawang. Tapi bisa dikendalikan dengan obat kimia,” ujarnya.
Rencananya bawang merah yang sudah terkumpul akan dijual langsung ke Pasar Baru Tuban.