SURABAYA, Tugujatim.id – Penyelenggaraan vaksinasi untuk pelajar dan pemuda di atas 12 tahun masih berjalan, salah satunya di Universitas Ciputra (UC) yang diadakan Ciputra Group dan Polrestabes Surabaya. Wakil Rektor II UC Laij Victor Effendi SE MM CMA menegaskan, ada lebih dari 1.000 warga yang divaksinasi Jumat (23/07/2021). Mereka dari mahasiswa baru, warga Ciputraland, dan warga Surabaya.
“Hari ini, kami menggelar vaksinasi tahap kedua. Kemarin (kerja sama dengan Dinkes Surabaya, red) tahap pertama, ada 3.000 orang. Yaitu, 2.000 warga Citraland dan 1.000 siswa sekolah. Hari ini, rencananya 1.000 orang dikhususkan mahasiswa baru dan alumni, serta beberapa warga yang belum vaksin,” terangnya.

Selain itu, Victor menegaskan, vaksinasi ini merupakan bentuk gayung bersambut dari kebijakan pemerintah untuk menekan lanju pandemi Covid-19, khususnya di Kota Surabaya. Agar civitas academica UC Surabaya dapat segera kembali ke kampus, menjalankan rutinitas seperti dulu.
“Sudah kami lakukan, menyambut yang dilakukan pemerintah. Vaksinasi dipercepat untuk menekan laju pandemi Covid-19 di Indonesia. Agar mahasiswa kami bisa beraktivitas di kampus,” bebernya.
“Karena sebelumnya pengajar dan akademisi sudah divaksin, Maret dan April 2021. Untuk vaksin dibantu Dinas Kesehatan Surabaya, kemarin dibantu Pemkot Surabaya, puskesmas, dan Polrestabes Surabaya,” sambungnya.
Mengenai dosis vaksinasi kedua, akan tetap berjalan seiring ketersediaan vaksin yang dikirim ke Kota Surabaya. Victor juga menyebut sebagian besar tenaga kesehatan (nakes) diambil dari dokter muda dan dosen dari UC sendiri.
“Keseluruhan, Kamis (22/07/2021) 3.000 orang. Hari ini, 1.000 orang. Harapan vaksin untuk dosis kedua, kami akan tetap jalankan. Kami juga tergantung dari ketersediaan vaksin itu sendiri,” tegasnya.

“Perlu nakes juga tentunya, di semua tempat ini para dosen dan dibantu mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ciputra. Jangan sampai terganggu sama pembelajaran mereka. Apalagi kuliah kedokteran juga amat masif, jangan sampai merugikan,” imbuhnya.
Di sisi lain, dr Imelda Ritunga MMedEd sebagai Ketua Satgas dan Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UC, menjelaskan, SDM dokter muda yang dipakai dalam vaksinasi sudah melewati praktikum di rumah sakit (RS). Termasuk seperti melakukan tensi, injeksi, dan lain-lainnya. Ada sekitar 40 nakes dari UC.
“Kami FK berdiri sejak 2016 di UC. Saat ini mahasiswa kami di tahap profesi, karena sudah melewati 1 tahun di RS. Jadi, kami melibatkan dokter muda untuk membantu vaksinasi, telah dari awal sudah diajari,” jelasnya.
“Termasuk melakukan injeksi dan tensi, ketika di RS mereka juga sudah praktik. Mereka sangat membantu kami. Untuk seluruh nakes ada sekitar 40 orang. Jadi, kami tempatkan di meja 2 ada 15 orang, di meja 3 ada 20 orang, dan beberapa di KIPI,” imbuhnya.
“Harapan kami mahasiswa ikut terlibat, ini kan gerakan nasional. Mengikuti kegiatan ini melatih peka terhadap kebutuhan kesehatan nasional, ini sangat baik, secara nasional dan karena mereka makin lancar skill-nya. Melatih emosi dan ikut pergerakan nasional, melatih skill mahasiswa,” tuturnya.
Mengenai efek vaksinasi, salah satu warga Surabaya bernama Fathur Amin, 21, menceritakan prosesnya dalam mengikuti vaksinasi. Dia menilai bahwa vaksinasi di UC tersebut sudah tepat sasaran.
“Sudah vaksin ya, alhamdulilah lega, setelah cari info vaksin di Surabaya. Dapat dari bos sendiri. Harapan kegiatan vaksinasi ke depannya bisa lancar dan orang lain bisa divaksin,” tegasnya.
“Tepat sasaran, apalagi yang lansia. Layanan di sini lancar dan gak sampai setengah jam sudah selesai. Yang dirasakan setelah vaksin, ya biasa saja, agak kemeng, nunggu 30 menit baru ngerasain,” ujarnya.