TUBAN, Tugujatim.id – Kontestasi politik dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, disinyalir bakal semakin panas. Sejumlah keluarga dari pejabat di lingkungan Pemkab Tuban ikut meramaikan Pemilu pada 14 Februari 2024.
Berdasarkan Daftar Calon Sementara (DCS) yang ditetapkan KPU Kabupaten Tuban pada 19 Agustus 2023, ada sejumlah nama yang menarik untuk dibahas.
Seperti nama Sri Rahayu. Ia merupakan istri Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana. Sri Rahayu maju sebagai bacaleg Partai Golkar dengan nomor urut dua di dapil 1 (Tuban, Montong, Merakurak, dan Kerek)
Kemudian ada istri Kades Socorejo, Santi Tri Wulandari yang jadi bacaleg Partai Golkar nomor urut empat dari dapil 5 (Bancar, Jenu, Jatirogo, dan Tambakboyo).
Dan di dapil 3 (Semanding, Rengel, Soko, dan Grabagan), ada anak dari Kades Prunggahan Wetan, Aprilia Hana Pratiwi yang jadi bacaleg Partai Golkar dengan nomor urut delapan.
Menanggapi hal itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tuban memberikan atensi khusus karena berpotensi rawan melibatkan PNS maupun kades ikut berkampanye.
Maka dengan banyaknya keluarga aparatur negara ikut nyaleg, lembaga pengawas itu bakal melakukan pencegahan agar potensi kerawanan ini tidak terjadi. ‘’Saat ini bawaslu terus melakukan sosialisasi untuk terus melakukan upaya pencegahan,’’ ujar Ketua Bawaslu Tuban, M Arifin, pada Minggu (27/8/2023).
Alumni Ponpes Ash Shomadiyah ini bakal masif menyosialisasikan agar para aparatur pemerintahan tidak menggunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya yang nyaleg.
‘’Meskipun begitu, masyarakat pasti bakal tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, jika mengetahui ada pelanggaran pasti mereka akan melaporkan,” imbuhnya.
Bukan hanya masyarakat, pihaknya juga akan memperketat pengawasan dengan jajaran di bawahnya agar lebih bekerja ekstra di titik-titik desa yang ada potensi kerawanan tersebut.
‘’Insyaallah kami optimis tidak ada pelanggaran,” pungkasnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti