SURABAYA, Tugujatim.id – FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah dalam laga turnamen sepak bola dunia U-20 yang rencananya akan digelar pada Mei-Juni 2023 mendatang.
Usai dicoret, tak menutup kemungkinan akan ada banyak dampak yang muncul kepada Indonesia. Sebab, sebelumnya Indonesia telah melakukan berbagai persiapan dalam menyambut turnamen sepak bola dunia tersebut.
Sebelum FIFA memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, kondisi sepak bola Indonesia berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Muncul berbagai polemik seperti masifnya penolakan partisipasi Timnas Israel untuk ikut berlaga di Indonesia oleh sejumlah kepala daerah, partai politik, hingga organisasi masyarakat.
Padahal, FIFA mengklaim anti terhadap tindakan diskriminatif, juga FIFA menjunjung tinggi fair play dalam dunia sepak bola.
Selain itu, sikap yang ditunjukkan oleh beberapa tokoh maupun organisasi Indonesia terkait kecaman kedatangan Timnas Israel seolah menunjukkan adanya campur tangan kepentingan politik dalam dunia sepak bola.
Usai terjadinya pembatalan ini, Timnas Indonesia bisa saja terkena imbasnya, yakni gagal bertanding di Piala Dunia U-20 2023. Namun, terkait hal tersebut belum ada putusan resmi dari FIFA. “Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” kata FIFA dalam keterangannya.
Selain akan berpotensi pada dunia sepak bola, Indonesia juga akan menerima potensi terhadap dunia ekonomi. Berikut ulasan lengkapnya:
PSSI Terancam Kena Sanksi
Dari berbagai polemik yang terjadi saat ini, membuat publik ramai-ramai mengkhawatirkan beberapa hal. Seperti yang disebutkan dalam laman PSSI, potensi yang kemungkinan diterima Indonesia adalah
1. Indonesia terancam dibekukan FIFA
2. Indonesia dikecam negara lain karena djanggap tidak dapat menjalankan amanah FIFA
3. Indonesia tidak bisa hadir di agenda FIFA
4. Dunia akan mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah piala dunia hingga olimpiade.
5. Indonesia dicoret jadi kandidat tuan rumah 2034.
6. Indonesia dikecam karena dianggap bertindak diskriminatif.
7. Pemain, wasit, pelatih akan kehilangan mata pencaharian dan 500 ribu orang langsung akan berdampak jika sepak bola berhenti.
UMKM Gagal Dapat Omset
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia gagal mendapatkan omset miliaran rupiah buntut dari batalnya Indonesia menjadj tuan rumah piala dunia U-20 2023.
Dilansir dari Kompas, Ketua Bidang UMKM/IKM Apindo, Ronald Walla mengatakan bahwa seharusnya ajang itu bisa menjadi peluang UMKM di bidang suvenir, makanan dan minuman, serta jasa. Omzet yang bisa diraup pun tidak kecil, tetapi hingga miliaran rupiah.
Akan digelar di enam venue dengan kapasitas 15-20 ribu orang per venue, tidak menutup kemungkinan omset yang akan didapatkan oleh pelaku UMKM Indonesia sangatlah besar. Selain itu, pelaku UMKM juga akan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
Indonesia Rugi Modal Miliaran
Untuk menyambut Piala Dunia U-20 2023, Kementerian Pemuda dan Olahraga juga mengalokasikan anggaran hingga Rp500 miliar untuk persiapan sebagai tuan rumah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) ditugaskan melaksanakan renovasi dua stadion utama dan 15 lapangan latihan dengan anggaran sebesar Rp314,82 miliar. Anggaran persiapan belum termasuk pengembangan tim dan lain-lain.