BATU, Tugujatim.id – Pemerintah terus mematangkan kebijakan larangan mudik untuk membatasi mobilitas masyarakat jelang libur Hari Raya Idul Fitri 1442. Namun kini dampaknya sudah mulai dirasakan oleh pelaku usaha perhotelan di Kota Batu.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi menuturkan, dampak pandemi belum usai menyerang pelaku usaha perhotelan. Di mana sejauh ini, tingkat okupansi hotel di Kota Batu rata rata hanya di bawah 10 persen.
Sementara itu, kebijakan larangan mudik dan akan adanya pembatasan mobilitas masyarakat direncanakan akan diterapkan pada masa libur lebaran. Disebutkan, saat ini pelaku usaha perhotelan di Kota Batu sudah mulai merasakan dampak kebijakan tersebut.
“Banyak sekali pembatalan reservasi hotel untuk libur lebaran nanti. Mayoritas yang membatalkan memang wisatawan asal Surabaya Raya. Banyak yang membatalkan, bahkan salah satu hotel ada yang dibatalkan sampai 30 reservasi,” ucapnya, Selasa (4/5/2021).
“Memang pertimbangannya mungkin karena kebijakan larangan mudik dan pembatasan mobilitas masyarakat pada libur lebaran nanti,” imbuhnya.
Patuhi Instruksi Pemerintah demi Kesehatan Publik
Namun pihaknya sangat memahami dan menyadari bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya mengendalikan pandemi. Dengan harapan, pandemi bisa benar benar terkendali dan masyarakat bisa bekerja dengan normal lagi.
“Kita menyadari kondisi saat ini dan memaklumi kebijakan pemerintah. Tapi ya dampaknya memang berimbas ke kami, usaha kami jatuh karena kunjungan akan sangat rendah,” ujarnya.
“Dampaknya pasti jatuhnya tingkat okupansi hotel. Pasti jatuh, tapi kita menyadari kebijakan ini untuk penanganan pandemi. Tapi di sisi lain dampaknya kepada kita,” tambahnya.
Menurutnya, libur lebaran merupakan momen yang sangat ditunggu oleh pelaku usaha perhotelan di Kota Batu. Karena berkaca pada tahun tahun sebelumnya, kunjungan hotel meningkat drastis pada momen libur lebaran.
“Tapi mau gak mau ya harus kita terima kebijakan ini. Mau bagaimana lagi, kita juga gak mau kasus Covid-19 meledak lagi seperti di India. Saya berharap, kita bisa kerja dengan normal lagi,” tuturnya.