PASURUAN, Tugujatim.id – Data jumlah rumah rusak akibat angin puting beliung di Dusun Montok, Desa Candibinangun, Kecamayan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, kian bertambah. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pasuruan, per Rabu siang (26/10/2022), tercatat 104 rumah warga termasuk 1 musala yang rusak akibat terjangan puting beliung.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris mengungkapkan, sebagian besar rumah warga mengalami rusak ringan di bagian atap. Meski begitu, 13 rumah warga di antaranya mengalami rusak parah berupa plafon yang ambrol hingga tembok jebol.
“Paling parah 13 rumah warga rusak. Genteng dan plafon yang ambrol, tembok juga jebol. Kalau sisanya rusak ringan,” ujar Harris saat dikonfirmasi pada Rabu (26/10/2022).
Dia mengatakan, siang hari tadi petugas, BPBD, TNI, Polri, dan warga telah menyelesaikan proses kerja bakti untuk membersihkan material atap rumah yang berserakan pasca dihantam puting beliung. Harris menambahkan, terjangan angin puting beliung yang terjadi Selasa (25/10/2022) juga mengakibatkan dua pohon besar tumbang di lokasi berbeda.
Untuk lokasi pohon tumbang pertama berada di Desa Sungi Kulon, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Sementara lokasi pohon tumbang kedua berada di Desa Coban Blimbing, Kecamatan Wonorejo.
“Saking kencangnya angin, juga ada dua pohon tumbang di Desa Sungi dan Desa Cobanblimbing. Untungnya tidak menimpa rumah atau kendaraan yang melintas,” ungkapnya.
Harris menjelaskan, bencana angin puting beliung terjadi diiringi dengan hujan deras dalam waktu yang cukup lama. Menurut dia, hal ini sesuai dengan prediksi BMKG Jawa Timur mengeluarkan status waspada potensi cuaca ekstrem selama periode 24-30 Oktober 2022.
“Penyebabnya karena intensitas hujan yang sangat tinggi ditambah angin kencang selama lebih dua jam,” ungkapnya.
Meski begitu, Harris menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam bencana puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan. Dia mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dan status kebencanaan yang dikeluarkan pemerintah.
“Kami akan meng-update informasi kebencanaan lewat pesan berantai dan sosialisasi sampai ke kecamatan dan desa-desa. Tujuannya, agar warga juga bisa bersiap-siap,” ujarnya.