SURABAYA, Tugujatim.id – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah menyinggung tingginya kasus korupsi di Jawa Timur saat Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Minggu (3/11/2024) di Grand City Surabaya.
Debat kedua Pilgub Jatim 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengangkat tema “Tema yang akan dibahas nanti yakni, Tata Kelola Pernerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang inklusif untuk Keadilan Masyarakar Jawa Timur”.
Dalam momen tersebut, Luluk mengatakan angka kemiskinan di Jawa Timur saat ini masih tinggi. Dia menyebut Jawa Timur berada di peringkat 21 secara nasional terkait Indeks Kualitas Hidup (IKH).
“Maka jangan bangga menerima begitu banyak penghargaan. Apalah artinya penghargaan kalau ternyata rakyat kita masih miskin,” katanya pada Minggu (3/11/2024).
Luluk mengklaim, akses layanan administrasi masyarakat di Jawa Timur masih terbatas. Dan, Pemerintah Provinsi selama lima tahun belakangan dinilai belum memberikan solusi.
“Ngurus KTP susah, BPJS susah,apalagi ngurus izin juga susah, belum tau kapan selesai dan harus dibayarkan,” tuturnya.
Selain itu, penghargaan yang dikantongi Pemprov Jatim dianggap tidak selaras dengan tingginya kasus korupsi. Berdasarakan data Indonesia Corruption Watch atau ICW 2023, Jawa Timur menjadi provinsi dengan korupsi terbanyak.
“Oleh karena itu, ini lah realitas yang harus kita tuntaskan. Kita harus bisa menghadirkan birokrasi yang baru, birokrasi yang tidak bocor-bocor,” tuturnya.
Mantan anggota DPR RI tersebut juga berjanji jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur, dia memastikan tidak akan ada lagi kantor pemerintahan yang digeledah KPK.
“Apabila bapak ibu percaya kepada kita,kita pastikan bahwa tidak ada lagi kantor pemerintahan yang digeledah kpk, tidak ada kepala dinas yang dijadikan tersangka,” pungkas Luluk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko