TRENGGALEK, Tugujatim.id – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kabupaten Trenggalek yang dilaksanakan di 15 desa dan 142 tempat pemungutan suara (TPS) menjadi perhatian tersendiri karena pelaksanaannya di tengah pandemi Covid-19. Hal itu mengharuskan penerapan protokol kesehatan (prokes), seperti di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, yang juga ikut menyelenggarakan kontestasi demokrasi kelas desa pada Sabtu (03/04/2021).
Masyarakat yang memilih tentunya mendapat perhatian khusus, dimulai dari memakai masker dan mencuci tangan cek suhu sebelum masuk ke TPS. Sebab, itu sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19. Sedangkan tahapan pilkades yang dimulai dari 28 Oktober 2020 hingga pelantikan 29 April 2021 nanti sudah bisa dikatakan persiapan panitia sudah sangat matang.
Ketua Panitia Pilkades Santoso mengatakan, sesuai penetapan daftar pemilih tetap (DPT) sejumlah 6.076 orang. Rinciannya, laki-laki 3.083 orang, perempuan 2.993 orang, dan pemilih disabilitas nihil.
“Untuk di Desa Mlinjon yang juga menyelenggarakan pilkades, ada 2 calon yang ikut dalam pemilihan. Kalau dilihat dari keseluruhan dari DPT ada 6.076 orang. Kami dari panitia sendiri tetap menjaga netralitas dan memperhatikan prokes yang diterapkan dalam pemilihan pilkades ini,” jelasnya.

Jumlah DPT yang tidak sedikit itu tentu juga sangat berpengaruh dengan jumlah sebaran TPS karena maksimal pemilih dalam satu TPS yaitu 500 orang. Jadi, TPS keseluruhan se-Desa Mlinjon ada 15 unit.
Sementara itu, dua calon kades Supriyanto (incumbent) dan Dendik Kuncoro ini membawa visi-misi masing-masing. Misalnya Supriyanto memiliki visi, “Terwujudnya masyarakat Desa Mlinjon yang Dinamis, Kompetitif di Bidang Infrastuktur, Pertanian dan Kesehatan Menuju Masyarakat yang Sejahtera”. Sedangkan Dendik Kuncoro memiliki visi yang berbeda, yaitu “Gotong Royong Membangun Desa yang Jujur, Adil, Sejahtera, Berbudaya, dan Berakhlak Mulia Bebas dari Korupsi”.
“Kami berharap jalannya pilkades di Desa Mlinjon ini berjalan dengan lancar dan kondusif, serta yang tidak bisa kita lupakan penerapan prokes. Meski masyarakat berbeda pilihannya, tapi harus tetap rukun dan gotong royong dalam membangun Desa Mlinjon secara bersama-sama,” ujar Santoso. (Zamz/ln)