PASURUAN, Tugujatim.id – Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, menjadi pilot project pertama Posko Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota. Jajaran Ditresnarkoba Polda Jatim meninjau Posko Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba di Balai Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Rabu malam (06/09/2023).
Desa Kalirejo sendiri sebelumnya terkenal dengan stigma negatif “kampung narkoba”. Desa Kalirejo ini termasuk zona merah penyalahgunaan narkoba dibanding daerah lain di wilkum Polres Pasuruan Kota.
Hampir setiap tahun selalu ada warga desa setempat yang terjerat kasus peredaran narkotika. Bahkan, pada Februari 2020, pernah terjadi insiden yang menghebohkan.Di mana petugas kepolisian dan BNN yang hendak menangkap salah satu bandar narkoba diduga justru mendapat perlawanan warga.
Namun, kala itu warga diduga terprovokasi oleh salah satu bandar narkoba berinisial SH yang meneriaki aparat dengan kata “maling”. Warga yang terpancing emosinya diduga sempat melempari petugas dengan batu.
“Terinspirasi dari kejadian tersebut, Bapak Kapolres Pasuruan Kota Makung Ismoyo Jati bisa mengubah Desa Kalirejo jadi kampung yang bebas narkoba,” ujar Kasatresnarkoba Polres Pasuruan Kota AKP Evan Andias.
Posko Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba di Desa Kalirejo ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan stakeholder. Mulai dari perangkat Kecamatan Kraton, perangkat desa, bangkesbangpol, TNI, dan Polri, BNN, dinas kesehatan, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.
Mereka bekerja sama untuk mengedukasi seluruh masyarakat. Terutama generasi muda dan anak-anak yang belum banyak memahami terkait bahaya dari penyalahgunaan narkoba.
“Kami edukasi dan penyuluhan ke dusun-dusun bahwa bahaya narkoba kini sudah bisa merambah ke anak-anak,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirnarkoba Polda Jawa Timur Kombespol Arie Ardian Rishadi mengatakan, Posko Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba ini menjadi program yang menindaklanjuti atensi dari Kapolri. Di mana seluruh kepolisian resort (polres) di wilayah kota dan kabupaten di Jawa Timur harus memiliki minimal satu desa atau kelurahan yang jadi pilot project Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba.
“Nantinya pilot project ini bisa jadi percontohan dan merembet ke daerah-daerah lain,” ujar Arie.
Dia juga menjelaskan, pilot project ini lebih fokus pada penekanan penyalahgunaan narkoba melalui cara-cara yang “halus”. Yakni dengan mengutamakan upaya preventif atau pencegahan dan pre-emptif atau pembinaan kepada warga.
Nantinya warga yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba diupayakan untuk dilakukan pembinaan maupun rehabilitasi. Sementara masyarakat umum akan digencarkan penyuluhan dan edukasi terkait pencegahan narkoba.
“Ini membangun daya cegat, daya tangkal narkoba di tingkat kampung, sehingga menutup ruang gerak bandar, dan angka pengguna bisa kami tekan,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati