Tugujatim.id – Sebagai upaya memperkuat pemberantasan illegal fishing, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI memberikan pendidikan kepada 30 calon penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) perikanan.
“Ini sejalan dengan komitmen Bapak Menteri Sakti Wahyu Trenggono untuk terus memperkuat pengawasan dan penegakan hukum untuk terwujudnya kelestarian sumber daya sebagai salah satu pilar penting ekonomi biru,” terang Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Antam Novambar saat dilansir di website resmi kkp.go.id, Kamis (27/05/2021).
Diklat pembentukan ini sendiri merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
“Selain dari UPT PSDKP, juga ada peserta dari dinas kelautan dan perikanan daerah,” ujar Antam.
Diklat yang diselenggarakan pada 25 Mei-23 Juli 2021 itu dilaksanakan dengan menerapkan 400 jam pelajaran secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Sementara itu, Plt Direktur Penanganan Pelanggaran Nugroho Aji menyampaikan, Ditjen PSDKP terus berupaya meningkatkan penanganan tindak pidana perikanan, baik melalui penambahan jumlah PPNS maupun peningkatan kualitas PPNS. Nugroho berharap agar para calon PPNS ini dapat mengikuti dinamika hukum, khususnya di masa pandemi ini.
“Penyidik saat ini dituntut memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kelautan dan perikanan. Karena selain tatap muka, mereka juga dituntut dapat melakukan pemeriksaan secara virtual. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri,” terang Nugroho.
Selain itu, dinamika hukum yang berkembang cepat juga memerlukan kemampuan adaptasi cepat dari penyidik. Data yang diperoleh sampai saat ini, KKP telah memiliki 525 PPNS perikanan yang tersebar di berbagai lokasi penugasan, di antaranya 91 orang bertugas di pusat, 182 berada di UPT PSDKP, dan 252 berada di dinas kelautan dan perikanan provinsi.
Peran para PPNS ini pun cukup sentral dalam berbagai penanganan kasus tindak pidana di bidang kelautan dan perikanan. Sepanjang 2021, KKP telah menangani 91 kasus tindak pidana perikanan dengan rincian, 33 kasus dalam tahap penyidikan, 16 kasus telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh jaksa penuntut, 8 kasus telah diserahkan berkas dan tersangka kepada jaksa penuntut (tahap II), 27 kasus dalam proses persidangan, dan 7 kasus telah memperoleh keputusan berkekuatan hukum tetap.