TUBAN, Tugujatim.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban mewacanakan pemilihan kepala desa (pilkades) akan digelar secara digital atau elektronik. Hal tersebut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang telah berkembang sedemikian rupa.
Wacana tersebut tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Tuban inisiatif DPRD Tuban tahun 2021 bersama tiga ranperda lainnya. Selain itu, juga ada empat ranperda dari Pemkab Tuban yang saat ini masih proses pembahasan bersama.
Ketua DPRD Kabupaten Tuban M. Miyadi mengatakan, pada 2022, ada sejumlah wilayah desa di Kabupaten Tuban bakal melangsungkan (pilkades). Proses pemilihan pemimpin desa akan diubah lebih modern dengan menggunakan sistem elektronik. Berbeda dari sebelumnya yang masih pakai cara manual dengan sistem coblos kertas menggunakan paku.
“Kami wacanakan seperti itu, untuk perangkat hukumnya sedang kami godok saat ini berupa perda,” ujar Miyadi.
Menurut dia, pilkades elektronik telah dipraktikkan di sejumlah desa di Yogyakarta. Seperti Sleman dan Bantul yang sudah tak menggunakan cara manual lagi untuk mencoblos surat suara.
Sistem ini diklaim bakal lebih cepat karena menggunakan tab yang sudah diinstal aplikasi khusus. Jika misalnya ada 3 cakades, warga yang memilih tinggal sekali klik gambar calon pilihannya. Hanya bisa dipencet satu kali tak bisa dipencet dua kali.
“Hasilnya, akan langsung masuk di layar. Sudah jelas, jadi tidak bisa dimanipulasi. Sistem elektronik itulah yang diharapkan untuk modernisasi pemilihan kades. Nanti akan kami pilih beberapa desa untuk percontohan,” tambah pria yang juga menjabat ketua DPC PKB Tuban ini.
Untuk alat serta sarana-prasarana sistem berbasis elektronik ini, dia melanjutkan, diserahkan pada Dispemas Kabupaten Tuban untuk menggandeng pihak ketiga yang bisa memenuhi kebutuhan perangkat.
“Proses penganggaran alat sudah dilakukan. Kalau dispemas belum siap untuk serentak, kami coba di kecamatan kota dulu. Tentu akan lebih irit biaya. Karena alatnya bukan sekali pakai. Namun, bisa dipakai lagi karena berbasis IT,” tandasnya.