MALANG, Tugujatim.id – Tingkat kemacetan di Kota Malang saat ini cukup tinggi. Karena itu, Pemerintah Kota Malang melalui dinas perhubungan (dishub) bekerja ekstra untuk menanggulanginya pada Jumat (25/08/2023). Salah satunya di kawasan Buk Gluduk, Kota Malang.
Mereka mulai mengurai kemacetan di kawasan Buk Gluduk atau di sekitaran Jembatan Embong Brantas Kampung Biru Arema, Kecamatan Klojen. Petugas pun sudah memasang rambu-rambu larangan untuk kendaraan melintas di Jalan Untung Suropati Utara atau di dekat markas Yon Bek Ang 2 Kostrad.
Rambu larangan itu dipasang agar pengguna jalan tidak diperkenankan berbelok ke kanan dari arah Jembatan Embong Brantas atau setelah jembatan kereta api. Tapi, pengguna jalan harus lurus ke arah utara hingga menuju perempatan lampu merah rampal, lalu berbelok ke kanan.
Begitu juga sebaliknya, arus kendaraan yang dari arah utara ke selatan tidak diperkenankan berbelok ke kiri atau ke arah timur Jalan Untung Suropati Utara. Sementara itu, arus kendaraan yang diperbolehkan melewati Jalan Untung Suropati Utara hanya kendaraan militer saja.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, uji coba rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan setelah ada pembahasan dari forum lalu lintas beberapa pekan lalu.
“Kami sudah bahas di forum lalin pada Juli lalu. Ini untuk mengurangi volume kemacetan arus lalin. Kami coba kalau ada yang dikurangi atau ditambah, ya dilakukan,” ungkap Widjaja pada Jumat (25/08/2023).
Widjaja juga mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan seberapa banyak rekayasa kali ini bisa mengurangi tingkat kemacetan. Pihaknya akan melihat satu hingga dua pekan ke depan bagaimana efektivitas dan hasilnya dari rekayasa lalu lintas tersebut.
“Kami lihat bisa 1-2 minggu seperti di Kayutangan, yang sudah kami lakukan uji coba dan sudah ditetapkan oleh SK Wali Kota dan sudah permanen. Kalau di sini baru diuji coba dan kami butuh masukan dari masyarakat,” ungkap Jaya, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kawasan Buk Gluduk saat ini dikecualikan untuk kendaraan militer saja.
“Teman-teman militer ini sering kali kena dampak. Karena itu, di sini ada pengecualian untuk belok kanan langsung khusus kendaraan militer. Harapannya, masyarakat sadar dan saya yakin rekayasa ini bisa berdampak positif,” ungkap Sutiaji.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati