BOJONEGORO, Tugujatim.id – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro mendorong masyarakat yang memiliki produk industri kecil menengah (IKM) atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa mempromosikan produk menggunakan YouTube.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Disperinaker Bojonegoro, Gunardi saat menghadiri acara pendataan peserta baru, sosialiasi program kerja, dan pemilihan pengurus perkumpulan IKM Bojonegoro, yakni Perkumpulan Produsen Makanan Minuman dan Industri Kreatif (Abmik) periode 2021-2024, Rabu (24/3/2021).
Menurut Gunardi, konten video di YouTube bisa berpotensi untuk dijadikan fasilitas promosi yang bisa mengenalkan produk mereka ke masyarakat luas.
“Kalau bisa, Abmik ini harus punya YouTube. Hanya bermodalkan kamera HP, sudah bisa membuat konten YouTube,” tutur Gunardi di acara yang digelar di Omah Menyok, Jl. Ngrawan, Ngrawan, Ngraseh, Kec. Dander, Kabupaten Bojonegoro itu
Menurutnya, ini merupakan peluang yang sangat menjanjikan. Selain YouTube ia juga mengatakan jika melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, semua produk bisa dikenalkan.
Gunadi juga menjelaskan, bahwa Disperinaker Bojonegoro juga beberapa kali melakukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas terhadap pelaku industri baik IKM maupun UMKM.
“Kami menggugah minat dan bakat dari sebagian masyarakat. Kami ingin melihat bahwa pelatihan yang kami laksanakan bisa mengangkat kapasitas masyarakat,” imbuhnya.
Disperinaker Bojonegoro Harapkan IKM Getol Kerja Sama dengan Pemerintah
Tak hanya itu, pihaknya selaku Disperinaker Bojonegoro juga menyampaikan rasa syukur dengan adanya perkumpulan IKM ini. Yang mana diharapkan bisa menjadi awal kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.
“Bagaimana kalian semua diajak bersama-sama lintas kabupaten, provinsi, maupun kota, berwisata sekaligus belajar, sekaligus disinggung berkenaan dengan kerjasama antara indomart, alfamart, dinas komunikasi, dan Disnaker Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.
Selain itu, Gunardi juga mengatakan bahwa di Pemkab Bojonegoro saat ini sudah mengurangi penggunaan bungkus makanan menggunakan plastik.
“Program ini sebenarnya sudah lama, bahan-bahan yang digunakan ini diharapkan memakai bungkus atau bahan-bahan yang mudah terurai, misalnya daun pisang, daun jati, dan lain-lain,” katanya.
“Termasuk beberapa kegiatan industri kreatif yang lain saya berharap bisa berjalan dan beriring dengan kami,” pungkas Gunardi. (Mila Arinda/gg)