Tugujatim.id, Malang – Dua rumah warga di Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang hancur tertimpa longsoran taman bermain, Kamis (26/12/2019) siang. Tidak ada korban dari peristiwa longsornya proyek pembangunan taman bermain anak-anak tersebut.
Untuk diketahui, proyek pembangunan taman bermain tersebut merupakan bagian dari program Kota Tanpa Kumuh atau KOTAKU dari Provinsi Jawa Timur. Namun karena proyek tersebut berada di ketinggian dan fondasi yang kurang kuat, akhirnya bangunan tersebut longsor.
Bagus Setiadi, anak pemilik salah satu rumah tersebut mengungkapakan bahwa sebenarnya pihaknya telah mengetahui hal tersebut (longsor) cepat atau lambat bakal terjadi dan menimpah rumahnya.
“Dua bulan lalu sudah saya dan keluarga ketahui. Karena setiap hari ada retakan dan bunyi,” terang Bagus saat dijumpai di lokasi rumahnya Kamis (26/12/2019) siang.
Bagus memaparkan, keluarganya telah mengungsi dan mebereskan barang-barangnya di rumah tetangga bebera hari sebelum rumahnya tertimpa bangunan tersebut.
Sementara itu, ia bercerita terdapat dua keluarga yang tinggal di rumahnya itu.
“Yang tinggal di sini ada saya dan keluarga saya. Juga ada bapak dan ibu saya,” ungkapnya.
Sebenarnya, pihaknya jauh-jauh hari telah melapor al itu kepada RT, RW, maupun kelurahan bahwa bangunan yang berada tepat di samping atas rumahnya tidak baik-baik saja. Fondasinya juga tidak seperti fondasi pada umumnya.
“Saya sudah lapor ke RT RW tidak ada tanggapan. Kelurahan juga sudah, tapi cuma dilihat saja. Tidak diapa-apakan,” akunya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material yang diakibatkan diperkirakan cukup besar akibat kejadian tersebut.
Bangunan yang menimpah rumah bagus dan keluarga adalah proyek pembangunan pemerintah provinsi Jawa Timur yakni program Kota Tanpa Kumuh. Proyek tersebut berupa taman bermain anak-anak.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Margosono, Karliono membenarkan hal tersebut. Sejauh ini, pihak kelurahan telah berkordinasi dengan Lembaga Ketahanan Masyakarat Kelurahan (LKMK) dan tokoh masyarakat untuk melakukan langkah awal mengatasi hal itu.
“Langkah awal yang kami lakukan adalah memotong beban bangunan agar tidak semakin jatuh dan membersikan saluran yang ada di bawah agar tidak menyumbat,” terang Karliono.
Terkair bantuan materiil, Karliono masih belum dapat memberikan bantuan apapun kepada korban lantaran masih harus berkordinasi dengan dengan Camat dan Walikota Malang.
Sementara itu pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, mengungkapkan telah melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.
“Tim Kaji Cepat tengah melakukan asesmen untuk mengetahui kronologi kejadian, menentukan data-data primer, serta memberikan rekomendasi penanganan yang semuanya akan dijadikan dasar untuk tindakan selanjutnya,” terang analis bencana BPBD Kota Malang, Mahfuzi. (Tugumalang.id)
Reporter: Khusnul Hasana
Editor: Gigih Mazda