TUBAN, Tugujatim.id – Bangga dan campur raut wajah bahagia penuh haru terpancar dari wajah Suwiji, 60, seorang juru parkir pinggir jalan di jalur Pantura Tuban, saat didatangi putranya bernama Dwi Agung Teddy Prasetya pada Kamis (20/07/2023). Putranya memberi tahu bahwa dia lolos menjadi polisi dalam seleksi tahun ini jalur Bintar Polri.
Keduanya pun berpelukan dan mata berkaca-kaca, seakan tidak percaya apa yang dicita-citakan buah hatinya sejak kecil bisa tercapai. Suwiji menyampaikan rasa harunya dengan sujud syukur bersama Dwi Agung Teddy Prasetya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Sejak kecil memang anak saya ingin jadi polisi,” ucap Suwiji sembari meneteskan air mata.
Suwiji juga mengatakan, setiap malam Jumat dia memiliki ritual dengan berziarah ke maka wali untuk bermunajat dan dan bertawasul, hajat dari anaknya Dwi Agung Teddy Prasetya agar bisa dikabulkan oleh Allah.
Ternyata berkat kesungguhan hati meminta kepada sang Pencipta, doanya dikabulkan dengan lolosnya Dwi Agung Teddy Prasetya jadi polisi.
“Harapannya, ya anak saya menjadi polisi yang tidak sombong dan tidak semena-mena dengan siapa pun,” kata pria yang dikaruniai dua anak dan bekerja sebagai tukang parkir sejak 1989 ini.
Sementara itu, Dwi Agung Teddy Prasetya, 20, asal Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, ini lolos bersama 47 peserta dari 92 peserta yang mendaftar dari Tuban. Total yang lolos itu, enam polwan dan sisanya pria.
Putra kedua pasangan dari Suwiji dan Wastutik Lestyorini ini menuturkan punya keinginan menjadi polisi karena ingin membanggakan kedua orang tuanya. Selain itu, juga mengabdi kepada negara dan bangsa serta ingin mendapatkan pekerjaan serta gaji yang layak.
“Dari kecil sudah bercita-cita jadi polisi,” ucapnya.
Dia menuturkan, persiapan yang dilakukan sudah sejak SMP. Latihan fisik mandiri setidaknya satu sampai dua jam rutin setiap harinya. Sedangkan untuk tes akademik, dengan mengikuti bimbel sejak awal tahun ini.
“Alhamdulillah selama proses daftar nol rupiah. Hanya saja, biaya ikut bimbel, biaya hidup di Surabaya itu saja,” terang lulus SMKN 1 Tuban ini.
Setelah ini, pihaknya akan fokus latihan fiisik di rumah sampai sambil menunggu informasi selanjutnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati