MALANG, Tugujatim.id – Pemkot Malang mulai mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga Rp14 ribu per liter di 4 pasar tradisional pada Kamis (24/03/2022). Yaitu, di Pasar Bunulrejo, Pasar Sawojajar, Pasar Lesanpuro, dan Pasar Madyopuro, Kota Malang. Namun, pendistribusian ini membuat emak-emak di Malang kecewa? Apa penyebabnya?
Pendistribusian minyak goreng curah di Pasar Bunulrejo itu memang diwarnai dengan kegembiraan pedagang, tapi tidak untuk emak-emak di Malang. Lantaran, pendistribusian itu hanya untuk pedagang minyak goreng.
Padahal, emak-emak di Malang ini membaca banner di belakang tangki pengangkut minyak curah bertuliskan “Di Sini Jual Minyak Goreng Curah HET Rp14.000/L atau Rp 15.500/kg” sehingga mereka percaya diri ikut antre.
Sayangnya, para ibu-ibu yang sudah datang dengan menenteng jerigen itu terpaksa harus pulang dengan tangan kosong. Mereka pun mengungkapkan kekecewaannya karena ikut mengantre sejak pukul 09.00.
Salah satunya seperti yang dialami Indrajat, 58, emak-emak asal Kelurahan Polehan ini ditolak petugas saat hendak membeli karena bukan pedagang minyak goreng.

“Katanya ini hanya untuk pedagang minyak goreng. Saya tidak boleh beli karena bukan pedagang,” ucapnya.
Dia mengatakan telanjur membawa dua jerigen untuk membeli minyak goreng.
“Ini saya bawa 2 jerigen, sampai sini ternyata hanya untuk pedagang saja. Tentu saya kecewa, saya jualan jamur krispi, kan sangat butuh minyak goreng. Dua minggu ini saya beli minyak kemasan 2 liter Rp48 ribu, ya mahal,” imbuhnya.
Sementara itu, Marlianto, 62, pedagang sembako yang juga menjual minyak goreng di Pasar Bunulrejo, tampak semringah menyambut baik pendistribusian minyak goreng curah itu.
“Saya beberapa pekan terakhir gak jualan minyak karena harganya mahal dan stoknya susah. Di dalam ini (pasar) ada yang jual minyak curah Rp25 ribu per liter,” ungkapnya.
Karena itu, dia langsung membawa belasan jerigen minyak dengan berbagai kapasitas. Dia berniat membeli minyak goreng curah itu sebanyak 300 liter.

“Katanya sih bebas beli berapa liter kalau pedagang minyak. Tentu saya senang ada distribusi minyak goreng curah ini, terpenting tiap minggu rutin datang menyuplai,” tuturnya.
Analis Perdagangan Muda Diskopindag Kota Malang Eka Wilantari yang juga meninjau distribusi minyak goreng curah itu mengatakan, tiap pasar disuplai 1.500 liter. Maka dari 4 pasar yang disuplai, totalnya 6.000 liter.
“Rencananya juga akan ada distribusi berikutnya. Ini dijual dengan harta HET Rp14 ribu per liter. Ini khusus pedagang yang menjual minyak goreng,” jelasnya.
Dia menyampaikan, batas pembelian minyak goreng itu diserahkan kepada pengelola pasar. Di mana pengelola pasar inilah yang mendata pedagang minyak goreng sebelum didistribusikan.
“Terkait pembelian, kami serahkan ke pengelola. Jadi, pengelola pasar yang mendata mana pedagang yang berhak mendapatkan minyak curah ini,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim