MOJOKERTO, Tugujatim.id – Potensi bencana hidrometeorologi jelang hari pemungutan suara Pilkada Mojokerto 2024 menjadi perhatian. Beberapa opsi bakal ditempuh agar proses pungut hitung suara tidak mengalami kendala, salah satunya pemindahan dan Evakuasi TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Proses tersebut rencananya melibatkan berbagai elemen, seperti BPBD, tentara, kepolisian, dinas kesehatan hingga dinas sosial.
“Dari rapat sebelumnya, seperti itu opsi yang akan ditempuh. Karena beberapa wilayah di Mojokerto mempunyai potensi banjir hingga tanah longsor saat musim hujan,” ucap Achmad Febrianto, Komisioner Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Mojokerto, Sabtu (09/11/2024).
Rencananya, bila opsi tersebut diambil, badan ad hoc yakni Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara bakal dibantu oleh stakeholder terkait. Seperti memindahkan warga ke TPS terdekat bila terjadi banjir atau hujan deras.
“Bila terjadi bencana tersebut, nanti masuk pelaporan pada form C kejadian khusus,” tandas Febri.
Selain opsi yang dimaksud, KPU juga memberi pilihan lain seperti pendirian TPS darurat. Pendirian TPS darurat bisa ditempuh bila terjadi bencana hidrometeorologi sekira sehari sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
“Jadi bila dibolehkan berpindah tentu dipindah ke tempat yang aman. Misal bencana terjadi sehari sebelum pemungutan suara,” imbuh Febri.
Febri mengaku, beberapa daerah belum membutuhkan upaya mitigasi bencana. Terutama soal banjir, tanah longsor atau jembatan rawan putus kala musim hujan tiba. “Secepatnya akan didata sebelum hari pemungutan suara agar bisa mendirikan TPS di tempat yang aman,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko