Malang, Tugujatim.id – Warga Indonesia pegiat kripto pasti tidak asing lagi dengan bursa pertukaran (exchange) kripto. Selain berguna memantau harga terkini aset kripto, exchange juga berfungsi sebagai tempat perdagangan aset kripto.
Platform pertukaran dalam dunia krypto mempunyai dua jenis. Pertama adalah bursa pertukaran terpusat (CEX) di mana platform ini menjadi perantara atau fasilitator transaksi berbagi pihak. Sementara jenis kedua adalah pertukaran terdesentralisasi (DEX) merupakan perdagangan krypto dengan sistem peer to peer tanpa bantuan otoritas terpusat.
Data dari laman Coinvestasi menyebutkan terdapat beberapa exchange kripto yang jadi primadona warga Indonesia. Keterangan yang bersumber dari survei pada 22 Desember 2023 hingga 10 Januari 2024 menunjukkan Binance menjadi exchange paling banyak digunakan warga Indonesia. Pada urutan kedua terdapat exchange lokal yaitu Indodax. Kemudian exchange lokal lain yaitu Tokocrypto berada di urutan ketiga, sementara exchange Pintu berada di urutan keempat.
Survei tersebut melibatkan 1.086 responden. Dari responden tersebut, exchange Binance mendapat prosentase sebesar 32,8%. Lalu exchange Indodax mendapat prosentase 16,6%. Kemudian disusul exchange Tokocrypto dengan prosentase 13,5% dan exchange Pintu dengan 9,1%.
Berbeda dengan kategori exchange lokal Indonesia, Indodax memuncaki klasemen prosentase sebesar 30,8%. Posisi kedua dihuni oleh Tokocrypto dengan prosentase 24,5%, kemudian Pintu dengan prosentase 16,6%, lalu Ajaib Kripto dengan prosentase 12,3%, dan Pluang dengan prosentase 10,5%.
Walau begitu, Tokocrypto mencetak menempati urutan teratas berdasarkan volume perdagangan. Data yang bersumber dari Coinmarketcap menyebutkan volume perdagangan 24 jam di Tokocrypto tembus hingga US$11.330.013.04. Pada urutan kedua terdapat Indodax dengan volume perdagangan sebesar US$9.661.943 dan disusul exchange Reku dengan volume perdagangan sebesar US$5.257.632.
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko