Tugujatim.id – Olimpiade Paris 2024 memang resmi berakhir pada Minggu (11/08/2024). Meski begitu, Pemerintah Prancis sempat dikecam karena gagal memberikan fasilitas yang nyaman untuk para atlet dari berbagai negara.
Selain itu, Kota Paris juga belum terbebas dari aksi kriminal. Paris juga terus disorot banyak media karena dianggap memberikan perlakuan istimewa ke kontingen Israel.
Karena itu, apa saja fakta-fakta kontroversi Olimpiade Paris 2024 yang dianggap terburuk sepanjang sejarah? Berikut Tugu Jatim akan mengulasnya.
1. Pemerintah Prancis Dikabarkan Tidak Mau Mengeluarkan Dana Fantastis
Negeri Napoleon ini dilaporkan hanya menghabiskan biaya senilai 9 juta Euro atau Rp158 miliar. Setelah hasil tersebut diprediksi akan melonjak hingga 10 juta Euro. Meski bakal keluar biaya tambahan, Olimpiade Paris 2024 tetap lebih murah dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020.
Saat itu Pemerintah Jepang harus membayar sebesar 12 juta Euro atau setara dengan Rp211 miliar, sedangkan biaya yang dianggarkan untuk Olimpiade Paris 2024 bahkan jauh lebih murah dari Olimpiade yang ada di London 2012. Pesta olahraga yang digelar di Negeri Raja Charles ini menghabiskan dana sebesar 15 juta Euro.
Meski disebut Olimpiade Paris 2024 tidak boros anggaran, menteri olahraga dan Olimpiade Prancis ini menilai negaranya wajib diapresiasi oleh banyak pihak. Alasannya karena olimpiade edisi ini punya anggaran biaya yang transparan dan anti korupsi.
Sayangnya, Pemerintah Prancis memaksa para atlet untuk menikmati fasilitas sederhana demi menekan biaya. Adapun beberapa arena cabor olahraga bahkan tidak direnovasi ulang oleh pihak penyelenggara, hanya ada tiga venue yang dibangun yakni Desa Olimpiade pusat Submarine dan arena bulutangkis.
Bahkan sempat mengecam arena untuk cabor olahraga voli indoor, fasilitas yang dipakai lebih mewah dari gelaran Tokyo 2020, dan terlalu jauh dari lapangan.
2. Tidak Ada AC untuk Para Atlet
Olimpiade ini mengalami berbagai kekacauan. Salah satunya dengan tidak menyediakan pendingin ruangan atau AC kepada para atlet. Alasan langkah ini dilakukan oleh panitia event adalah untuk mengurangi konsumsi energi. Sebagai gantinya, bangunan tempat tinggal para kontingen akan didinginkan oleh sistem pipa air yang ada di bawah lantai.
Sayangnya, alternatif ini malah bikin para atlet kepanasan akibat suhu musim panas Kota Paris, bahkan kontingen dari Indonesia terpaksa harus membeli AC sendiri demi menambah kenyamanan. Selain itu, para atlet juga mengeluhkan makanan yang disediakan oleh panitia pelaksana, protein tinggi seperti telur dan daging disediakan di hari Sabtu saja.
Hal itu menjadi masalah besar karena atlet harus mengandalkan daging untuk menjaga kebugaran. Bahkan ada salah satu atlet dari Australia merasakan bahwa, pola makan ini bikin performanya menurun.
3. Tingkat Keamanan Rentan
Efek yang ditimbulkan yaitu para atlet banyak yang kurang tidur karena takut menjadi korban kejahatan. Sebelum dimulai, sebenarnya sudah terjadi api kurang menyenangkan yang dialami oleh turis asal Australia. Dia dilaporkan mengalami perampokan dan beberapa saat dilecehkan oleh 5 pria tidak dikenal.
Anehnya, staf badan keamanan informasi nasional Prancis sebenarnya sudah memprediksi hal ini. Karena itu, Pemerintah Prancis dianggap tidak bisa secara penuh memberikan jaminan keamanan.
4. Kecurangan yang Terjadi di Mana-Mana
Selain fasilitas seadanya, gelaran Olimpiade Paris 2024 juga diwarnai oleh berbagai kecurangan. Salah satunya yaitu sepak bola Timnas Putri Kanada bikin kontroversi dengan mengintip latihan Timnas Putri Islandia baru.
Pelatih dari Squad dan tanduk semenerbangkan Drone untuk mencuri informasi. Hal ini langsung direspons oleh FIFA dengan memberikan larangan 1 tahun tidak bisa mengikuti kegiatan sepak bola internasional. Beverly Priestman selaku pelatih timnas Kanada juga diberi saksi yang sama.
Selain itu, kasus pengguna doping juga marak dilakukan oleh para atlet di Olimpiade Paris 2024 ini. Kepala Badan Anti Doping Amerika Serikat mengklaim jika 23 atlet renang China terbukti melakukan doping. Namun kecurangan serius ini justru berusaha ditutupi oleh badan Anti Doping dunia atau WADA.
Kecurangan selanjutnya juga dialami oleh atlet dari Indonesia, Yaitu Gregoria Mariska Tunjung, salah satu dari atlet bulutangkis putri Indonesia. Gregoria juga harus bersusah payah untuk lolos di babak 16 besar setelah keputusan wasit mengandung kontroversial.
Itulah beberapa fakta yang terjadi di Olimpiade Paris 2024 yang dicap sebagai pesta olahraga terburuk sepanjang sejarah. Mudah-mudahan olimpiade selanjutnya makin lebih baik lagi ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Ahmad Farhan Faiz/Magang
Editor: Dwi Lindawati