MALANG, Tugujatim.id – Universitas Negeri Malang (UM) bersama Universiti Malaya melakukan kolaborasi riset. Karena itu, salah satu dosen UM Prof Dr Markus Diantoro MSi akan melakukan program research staff exchange bersama Universiti Malaya.
Dalam kolaborasi riset itu, Markus bermitra dengan Prof Suhana Bin MOHD Said dan Assoc. Prof Dr Goh Boon Tong. Ketiganya menyusun proposal internasional atau proposal Matching Fund berjudul Investigation of Two-dimensional Tungsten Carbide (WC/W2C) Nanosheets Synthesizing by Hot-wire Chemical Vapour Deposition System for Energy Applications.
Proposal internasional itu nantinya akan diajukan ke beberapa penyandang dana seperti FSRIG Malaysia, RKI, atau dana Matching Fund Internal.
“Saya mewakili fakultas MIPA, prodi fisika. Mitra saya dua, dari Fakultas Fisika dan Electrical Engineering. Waktu saya di Malaysia selama dua minggu,” jelasnya.
Usai menjadi PTN-BH, kini UM tengah bersiap untuk menyongsong World Class University. Salah satu langkah strategis yang digalakkan yakni program staff research exchange.
Konsep penulisan artikel kolaborasi riset ini merupakan suatu langkah strategis untuk meningkatkan publikasi di lingkungan civitas UM. Selain itu, juga mempermudah untuk submit top tier journal karena didukung oleh Afiliasi perguruan tinggi luar negeri yang masuk dalam top 100 QS World University Rankings (WUR).
Melalui kolaborasi nasional dan internasional, dengan merujuk komponen indikator minimal di QSWUR dapat meningkatkan salah satu bidang yang menjadi indikator WCU (World Class University) yaitu bidang paper per faculty, citation per faculty, serta academic reputation.
Progam staff research exchange mobility ini diharapkan meningkatkan kerja sama penelitian, publikasi bersama, dan juga mobilitas mahasiswa dan dosen. Bertambahnya mitra yang menjadi partner riset akan menambah penilaian perankingan internasional.
Terlebih, Universiti Malaya salah satu perguruan tinggi top 100 QSWUR dunia mitra strategis UM yang mulai masuk dalam kancah PTNBH. Dengan demikian, juga memiliki tantangan dan target lebih tinggi.
Salah satu target utama adalah kemampuan riset dan kemampuan dalam menghasilkan karya ilmiah yang berdampak. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menambah dan meningkatkan jumlah kerja sama riset dan proposal riset yang didanai dari international funding atau setidaknya untuk pendanaan bersama.
Sedangkan dampak ikutannya adalah jumlah dari paper per fakulti akan meningkat dua kali dibanding dari dana internal dikerjakan sendiri tanpa mitra funding.
“Seluruh kegiatan dilaksanakan paling akhir Mei 2023,” sambung Markus.
Program 2022-2023 ini meliputi pemaparan program research staff exchange bersama mitra, research attachment, diskusi/review bersama naskah artikel terkait bahan termoelektrik dan sifatnya diskusi forthcoming proposal riset bersama/matching fund, monitoring, serta pelaporan.
Nantinya, luaran kegiatan berupa laporan kegiatan penelitian di Laboratorium Low Dimension Materials Department of Physics Fakulti Sains dan di Lab Solid State Device Thermoelectric di Faculty of Engineering, University Malaya. Kemudian manuskrip artikel siap submit atau kegiatan paper writing, paper editing, proposal internasional, hingga terjalinnya kerja sama. (adv)
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati