MALANG, Tugujatim.id – Format Liga 1 musim 2021/2022 dipastikan berubah menjadi sistem bubble to bubble yang akan dibagi ke dalam 6 series dan dipusatkan di Pulau Jawa. Untuk 3 series pertama akan dimulai di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
“Nantinya pertandingan akan dibagi kedalam 3 klaster yaitu klaster pertama yaitu stadion yang berada di Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Klaster kedua di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dan Klaster ketiga di Jawa Timur,” terang Media Officer Arema FC, Sudarmaji, usai melakukan manager meeting bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Zoom Meeting pada Kamis sore (03/06/2021).
Sudarmaji memastikan jika tidak akan ada klub yang bermain di kandang. Artinya tim Singo Edan tidak akan berlaga di Stadion Kanjuruhan meskipun Series ketiga berlangsung di Jawa Timur.
“Di masing-masing klaster nanti akan digelar pertandingan selama 49 hari yang akan terbagi ke dalam beberapa pekan. Jadi, setiap klub itu dipastikan tidak akan bertanding di kandangnya,” tegasnya.
Karena tidak bermain di kandang, lantas bagaimana dengan nasib sponsorhip yang sudah terlanjur menjalin kontrak dengan berbagai tim di Indonesia?
“Tadi juga dibahas terkait proteksi sponsorship, karena pertandingan tidak dilakukan di kandang klub. Tentunya akan berpengaruh kepada sponsorhip yang selama ini sudah dikerjasamakan dengan klub,” bebernya.
Selain itu, juga dibahas terkini subsidi terhadap tim-tim Liga 1, ia menjelaskan hal ini sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup tim di tengah kondisi Pandemi Covid-19.
“Harapannya dalam waktu dekat ini akan dilakukan pertemuan lebih detail lagi, sambil menunggu regulasi yang akan segera disahkan PSSI dan selanjutnya akan didistribusikan ke tim-tim,” paparnya.
Terakhir, Sudarmaji juga mengatakan jika pihaknya mengusulkan agar setiap tim peserta Liga 1 menempati hotel yang berbeda-beda demi mencegah penularan Covid-19.
“Tadi, Arema FC mengusulkan agar setiap satu hotel dihuni satu tim. Ini merujuk pada Piala Menpora dan untuk meminimalisir penularan Covid-19. Karena merujuk pada regulasi, bahwa belum ada apakah ada sanksi untuk pelanggaran protokol kesehatan yang diatur oleh klub,” pungkasnya.