Jadi Penghambat Kualitas Sumber Daya Manusia
SURABAYA, Tugujatim.id – Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Prof Nasih mengatakan bahwa minimnya alokasi anggaran ke bidang pendidikan menjadi penghambat berkembangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan FRI untuk mempersiapkan formula menghadapi bonus demografi Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju 2034.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh FRI saat ini adalah pendapatan penduduk per kapita yang hanya meningkat 5 persen. “Kalau hanya naik 5 persen setahun kita akan kehilangan momentum, kenaikan harus minimal 7-8 persen. Baru tahun 2034 itu Indonesia maju dari sisi per PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita akan tercapai,” katanya dalam Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV FRI 2024, di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, pada Sabtu (15/1/2024).
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia saat ini juga masih berada di angka 73 persen. “Kita berharap 2034 itu ada di angka 83 persen, syaratnya di sana. Kalau IPM masih rendah bukan negara maju,” beber Nasih.
Selain itu, Rektor Universitas Airlangga tersebut juga menjelaskan bahwa Tes Potensi Skolastik (TPS) Indonesia berada di rata-rata 1 persen.
“Daya tampung atau kapasitas perguruan tinggi kita itu hanya mampu menampung 39 persen lulusan SLTA melanjutkan. Kalau gini terus, stuck kita. Kalau negara maju, paling tidak 60 persen (kapasitas PT),” jelasnya.
Semakin tingginya pengangguran berpendidikan juga turut berkontribusi dalam menurunnya kualitas SDM.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Nasih mengungkapkan bahwa solusi yang paling efektif adalah investasi atau anggaran. “SDM kita juga rendah, ini juga perlu investasi. Biaya per mahasiswa di Indonesia terendah, oleh karena itu ini harus dinaikkan, perlu anggaran,” ucapnya.
“Kalau anggaran untuk dosen, sarana, dan prasana ini meningkat, maka kualitasnya dan produktivitas kita akan meningkat, pertumbuhan akan terjaga,” imbuhnya.
Mengetahui hal itu, Jokowi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada FRI yang secara blak-blakan mengungkapkan minimnya anggaran pendidikan yang menjadi penghambat majunya SDM.
“Untuk menambah dosen, sarana, dan prasarana, D-I, D-2, dan D-3 bidang apa saja per tahunnya seperti apa itu Pak Presiden tadi minta segera kita formulasikan,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti