MALANG, Tugujatim.id – Tanduria.co, platform Urban Farming di Indonesia yang fokus pada edukasi bertanam dan retail peralatan berkebun, ini bakal menggelar Gatheria Malang di Brojan Café, Kota Malang, Minggu (05/03/2023). Event Gatheria alias Gathering Bersama Tanduria yang mengangkat tema “Salam Ceria dari Tanduria” itu digelar secara gratis hanya untuk 100 peserta saja. Kamu sudah daftar? Yuk siap-siap seru-seruan bareng belajar berkebun ala milenial dua hari lagi!
Event Gatheria Malang yang terbuka untuk umum ini didukung beberapa komunitas. Mulai dari Bunuhdiristudio (komunitas mural), Difabel Creative Community (DC2) Malang, Warung Smeleh, Letsplay.id, dan Tugujatim.id. Bahkan, event yang dikemas dalam bentuk workshop “Kebun Bebas Hama” ini didukung oleh Warkit Event Production.
Untuk diketahui, Tanduria.co adalah platform Urban Farming di Indonesia fokus mengedukasi soal bertanam bagi para petani rumahan. Selain itu, Tanduria juga menyediakan peralatan berkebun pada toko retailnya.
Istimewanya, platform dengan 260 ribu pengikut di Instagram @tanduria.co ini juga menyediakan konsultasi gratis bagaimana cara menanam di rumah lho! Serunya lagi, mereka juga menyediakan kelas online kepada pengikutnya bagaimana bertanam secara lengkap lewat aplikasi berbasis website.
Salah satu Founder Tanduria.co Aditya Wicaksono mengatakan, event Gatheria Malang diselenggarakan agar bisa menjadi sarana bagi para Tanduria (sebutan followers Tanduria) untuk bisa berkumpul dan belajar berkebun secara bersama-sama. Dia mengatakan, Gatheria ini juga merupakan sarana untuk berbagi dan mengekspresikan diri.
“Ini sebagai sarana bagi para Tandurian sekitar Malang agar bisa berkumpul. Mereka juga bisa mengekspresikan diri. Selain belajar tentang tanaman, para peserta juga bisa dapat insight tentang beberapa komunitas di acara ini,” ucap Aditya, sapaan akrabnya, pada Jumat (03/03/2023).
Pria berusia 29 tahun ini juga mengatakan, kenapa mengangkat tema “Salam Ceria dari Tanduria” karena lanjutan dari tema tahun lalu yaitu” Salam Cinta dari Tanduria”. Artinya, saat Tanduria berbagi benih tanaman sebagai bentuk salam cinta sesama manusia dan ke bumi. Selain itu, Tanduria juga ingin berbagi keceriaan kepada semua orang yang terlibat.
“Event ini adalah kelanjutan dari acara tahun lalu. Kami berbagi benih sebagai bentuk salam cinta sesama manusia dan ke bumi. Para peserta juga dapat ilmu dan berbagi keceriaan bersama,” katanya.
Event Rutin Tahunan Manjakan Tandurian
Aditya menyampaikan, acara rutin tahunan tersebut sengaja digelar untuk memanjakan teman-teman Tandurian, termasuk yang ada di daerah Malang. Dia mengatakan, banyak request dari media sosial menginginkan Tanduria.co hadir di Malang.
Sarjana Jurusan Fisika ITS Surabaya ini mengemas workshop bertanam ini untuk berkontribusi menjadi wadah beberapa komunitas agar semakin dikenal, khususnya di Malang.
“Ini sarana teman-teman berbagai komunitas untuk bisa menyampaikan pesan atau muatan berupa apa saja yang ingin dibagikan kepada masyarakat luas. Selain itu, menjadi wadah beberapa komunitas agar semakin dikenal, khususnya di Malang,” ujar pria ramah tersebut.
Tanduria.co Peduli Lingkungan
Dia mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya Tanduria.co dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup melalui kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.
“Kami berharap acara ini dapat memberikan manfaat dan kesan yang positif bagi semua peserta,” ujarnya.
Pesan yang ingin Aditya dkk sampaikan bahwa komunitas Tanduria merupakan platform belajar berkebun, di mana bisa membawa metode bertanam yang aman untuk lingkungan. Tujuannya agar bumi tempat hidup manusia sekarang ini semakin subur.
Tanduria.co, dia melanjutkan, memiliki visi utama menciptakan ekosistem yang berkelanjutan melalui gerakan bertanam.
“Komunitas Tanduria ini mengajarkan metode bertanam yang aman untuk lingkungan agar bumi semakin subur. Visi utamanya ya menciptakan ekosistem yang berkelanjutan melalui gerakan bertanam,” jelasnya.
Selain workshop, dia mengatakan, acara ini juga menghadirkan beragam kegiatan. Mulai dari sharing talkshow yang membahas topik seputar lingkungan dan keberlanjutan, tukar kado yang menarik dari Tandurians (sebutan followers Tanduria) yang di dalamnya berisi surat-surat yang ditulis oleh Tandurians yang akan dibacakan secara langsung.
“Tidak kalah menarik, ada juga acara lelang karya-karya dari teman-teman komunitas mural Bunuhdiristudio. Hasil lelangnya akan disumbangkan untuk teman-teman Difabel Malang,” kata Aditya.
Di sela-sela acara nanti, dia mengungkapkan, para peserta juga akan mendapatkan suvenir gratis dari panitia Gatheria Malang. Tidak kalah seru, acara akan dihibur live music lho.
Workshop Gelar Lelang Karya untuk Difabel Malang
Acara gratis untuk umum ini juga akan menggelar lelang karya dari berbagai komunitas. Hasil lelang, dia mengatakan, akan diberikan kepada difabel melalui Difabel Creative Community (DC2) Malang.
“Meski persiapannya agak mepet, beruntung semua pihak sangat suportif sih. Apalagi nanti juga ada lelang karya yang akan disumbangkan kepada difabel Malang,” bebernya.
Untuk peserta workshop, Aditya melanjutkan, berdasarkan acara tahun lalu pesertanya datang seputaran tempat acara berlangsung. Jadi, belum diketahui apakah ada Tandurian yang datang dari luar Malang.
“Bisa saja pesertanya dari luar Malang. Kemarin saja saat kami di Mojokerto ada beberapa teman yang dari Sidupondok bahkan datang. Belum tahu nanti acara kali ini semangat teman-teman dari luar Malang apakah cukup besar juga atau tidak,” tuturnya.
Terakhir dia berharap, acara ini bisa menciptakan ekosistem yang baik dalam bercocok tanam secara mudah hanya dari rumah saja. Selain itu, harapannya acara ini menciptakan kolaborasi lanjutan bersama teman-teman komunitas yang hadir.
Dia berpesan bahwa Tanduria melakukan langka kecil yang dimulai dari menanam yang turut ambil bagian dalam wujud upaya menjaga bumi.
“Ekosistem perlu dijaga meski mulai dari langkah kecil yang sudah kami lakukan dengan cara bertanam,” tutupnya. (M-6)