BANDUNG, Tugujatim.id – Yayasan pengembangan diri bagi pemuda, Pondok Inspirasi menggelar Webinar Series dengan tema Pendidikan dan Dunia Kerja pada Sabtu (7/8/2021). Kegiatan ini mengundang profesional yang telah sukses di bidangnya, salah satunya Guru Besar Intitut Teknologi Bandung (ITB) bidang Mekanika Komputasional, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, MT.
Guru besar yang juga merupakan dewan Pembina Yayasan Pondok Inspirasi ini berbagi dengan kurang lebih 862 pemuda yang hadir di ruang virtual untuk memaksimalkan potensi di era disrupsi. Topik ini sesuai kebutuhan para pemuda yang saat ini galau dengan tantangan zaman yang berubah begitu cepat.
“Awalnya para mahasiswa di tahun pertama kuliahnya memiliki semangat tinggi untuk menjelajahi pilihan yang mereka ambil di kampus, namun masuk di tahun berikutnya mulai banyak muncul dilema dan keraguan. Siklus ini akan membaik seiring perjalanan waktu mereka lebih mengenal diri dan pilihan jurusannya hingga lulus kuliah,” jelas Prof Tatacipta Dirgantara.
Prof Tatacipta Dirgantara menyebutkan kiat-kiat untuk memaksimalkan potensi di era disrupsi dari kisah-kisah nyata yang tengah terjadi di dunia. Disrupsi atau perubahan cepat melahirkan terobosan teknologi. Ia mencontohkan dengan munculnya robot anjing yang sudah bisa berkolaborasi dan teknologi komunikasi yang bisa membantu manusia mengatur jadwalnya.
Ia menyatakan bahwa akan ada satu titik intelegensia komputer lebih baik dari manusia. Selain itu, dunia juga mengalami abad revolusi Industri 4.0, yang meliputi Big Data, Internet of Thinking, Artificial Intelligence, dan Machine Learning. Dampak dari perkembangan teknologi tersebut yang mudah dijumpai adalah semakin banyak munculnya usaha rintisan atau start up.
Peluang lapangan pekerjaan pun ikut berubah. Era physical labour atau pekerja fisik telah digantikan menjadi mesin. Selanjutnya era thinker labour (pekerjaan berbasis intelegensia) turut mulai digantikan oleh komputer. Di masa depan diagnosa penyakit oleh dokter dapat digantikan oleh artificial intellegence. Namun masih akan ada pekerjaan yang belum dapat digantikan yaitu emosional labour atau pekerjaan yang membutuhkan rasa perasaan manusia.
Saat ini banyaknya pekerjaan yang muncul dengan kantornya cukup di rumah saja. Semakin banyak profesi yang hilang namun juga akan muncul profesi baru di masa depan yang semakin kompleks. Ilmu yang dipelajari di kampus akan ketinggalan zaman. Sehingga belajar di kampus bukan hanya untuk menguasai topik ilmu tertentu, namun sejatinya yang harus dipelajari adalah kemampuan berpikir kritis dan analisis, berinovasi, memahami strategi belajar, dan menyelesaikan masalah yang kompleks.
5 hal yang paling diperlukan para pemuda menghadapi masa depannya adalah mampu menganalisa dan berinovasi, belajar aktif dan strategis, mampu menyelesaikan masalah kompleks, berpikir kritis, dan kreatif. Pemuda perlu mampu mengintegrasi dunia fisik, digital, dan biologi, serta selalu menjunjung etika dan memegang nilai luhur. Maka kampus mengatur kembali kurikulum dengan memberikan ruang praktek bagi mahasiswa. Saat ini telah hadir program Merdeka Belajar yang diusung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mendukung mahasiswa belajar melampaui jurusannya, yang mana bisa mengakses kuliah di universitas lain, serta praktek ke masyarakat dan perusahaan.
“Maksimalkan pengalaman selama menjadi mahasiswa dengan mengikuti berbagai kegiatan misal mengikuti kompetisi dan pertukaran pelajar. Kenali diri sendiri, kembangkan karakter dan softskill. Ada baiknya kita punya tujuan jangka panjang, bukan hanya sekedar uang, namun kontribusi yang lebih luas. Serta selalu minta doa restu orang tua, karena kesuksesan kita sejatinya berawal dari restu orang tua. Kalau kita punya mimpi sendiri, kita tidak akan iri dengan mimpi orang lain, karena setiap kita punya jalan yang berbeda-beda,” pesan Prof Tata.
Sebagai informasi, Webinar Series “Pendidikan dan Dunia Kerja” ini diikuti oleh 862 pemuda yang mengundang Rico Juni Artanto, Founder Pondok Inspirasi dan Couch & Consultant CSR PT Paragon Technology and Innovation, Leo Wibisono Arifin, Head of Indonesia Regiona Strategy @Gojek, Salman Subakat, CEO PT Paragon Technology and Innovation, dan Tanti Mantili Dewi, Talent Acquisition & corporate coach dan psikolog PT Paragon Teknology and Innovation.
Sedangkan Pondok Inspirasi sendiri merupakan organisasi sosial pendidikan dan kepemudaan yang berdomisili di Bogor. Selain menjadi organisasi yang aktif di dunia kepenulisan ilmiah, Pondok Inspirasi juga menjadi salah satu Komunitas Terpilih Community Challenge Kahf, terpilih mengikuti Girl Leadership Program bersama Menteri Keuangan RI, Young Business Hub di Turki, mengikuti YSEALI YOUnified 2020, dan mendapatkan tiga medali emas di ajang internasional Malaysia Technology Expo 2021 dan MISIIT Archimedes Russian 2021.