News  

Hadapi Anomali Iklim La Nina, Inilah Daftar Wilayah Rawan Bencana di Kota Batu

Bencana tanah longsor hingga plengsengan ambles di penghujung Agustus-September 2021 di sejumlah titik Kota Batu. (Foto: BPBD Kota Batu/Tugu Jatim)
Bencana tanah longsor hingga plengsengan ambles di penghujung Agustus-September 2021 di sejumlah titik Kota Batu. (Foto: BPBD Kota Batu)

BATU, Tugujatim.id – Untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah memetakan sejumlah titik rawannya. Dan pemetaan ini dilakukan sebagai antisipasi akibat anomali iklim La Nina yang juga melanda wilayah Kota Batu.

Seperti diketahui, sejak musim hujan tiba pada akhir Oktober 2021, sejumlah titik sudah dilanda berbagai bencana. Mulai pohon tumbang hingga tanah longsor. Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dan kerugian lebih besar, pemetaan daerah rawan bencana dirasa perlu dilakukan.

Dengan adanya pemetaan daerah rawan bencana, Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu berharap dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

”Kalau sudah ada petanya kan Destana (Desa Tangguh Bencana) harus aktif,” kata dia pada awak media, Kamis (28/10/2021).

Dia mengatakan, terkait mana-mana daerah rawan bencana di Kota Batu yang harus diwaspadai, hampir menyeluruh di semua wilayah. Potensi utamanya yakni bencana tanah longsor. Sebut saja di Beji, Junrejo, Tlekung, Mojorejo, Pendem, Torongrejo, dan Dadaprejo.

Agung melanjutkan, potensi terjadinya bencana longsor dengan skala tinggi yakni ada di Kelurahan Songgokerto dan Kelurahan Pesanggrahan. Untuk skala sedang, meliputi Kelurahan Sumberejo, Sidomulyo, dan Temas.

BPBD Kota Batu mengantisipasi wilayah rawan bencana. (Foto: BPBD Kota Batu/Tugu Jatim)
BPBD Kota Batu mengantisipasi wilayah rawan bencana. (Foto: BPBD Kota Batu)

Dia menyatakan, yang paling berbahaya terjadi longsor adalah di Desa Giripurno, Desa Pandanrejo, Desa Sumber Brantas, dan Desa Tulungrejo.

”Kenapa? Ya karena faktor kontur tanah di sana yang memang labil dan terletak di dataran tinggi. Karena itu, alat EWS telah dipasang untuk mendeteksi pergerakan tanah setiap saat.

Terbaru, BPBD Kota Batu bakal memasang unit Early Warning System (EWS) di sejumlah titik potensi baru. Sebelum itu, EWS sudah terpasang di 5 titik rawan longsor, yaitu di Dusun Brau, Gunungsari 2 unit, Dusun Lemahputih (1 unit), Desa Sumberbrantas (1 unit), dan Desa Tulungrejo (1 unit).

Dari hasil mitigasi BPBD Kota Batu, nantinya 5 titik baru yang akan dipasangi di antaranya ada di Desa Gunungsari 3 unit, Desa Punten (1 unit), dan Desa Sumber Brantas (1 unit).

Lebih lanjut, ada juga daerah yang juga berpotensi terjadi banjir. Seperti di Desa Junjero dan Desa Mojorejo karena kedua kawasan itu adalah daerah yang paling banyak dialiri aliran Sungai Brantas.

Di Kecamatan Batu seperti di Kelurahan Sisir, Desa Sidomulyo, Kelurahan Ngaglik, Kelurahan Songgokerto, Kelurahan Temas, Desa Oro-Oro Ombo juga berpotensi dilanda banjir. Terlepas dari itu, dia mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada BPBD jika terjadi bencana atau sesuatu yang mencurigakan seperti gerakan tanah atau potensi bencana lain.

“Meski begitu, harapan kami masyarakat tidak panik. Kami imbau warga untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” imbaunya.