TUBAN, Tugujatim.id – Menghadapi bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kabupaten Tuban menggelar apel kesiapsiagaan di Alun-Alun Tuban, Jumat (08/12/2023).
Apel gelar pasukan ini diikuti oleh beberapa personel, di antaranya Kodim 0811, Polres Tuban, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), PMI Kabupaten Tuban, perwakilan perusahaan, serta beberapa komunitas dengan membawa masing-masing peralatannya.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, Tuban memiliki potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang cukup besar, baik yang bersifat bencana alam ataupun bencana non-alam.
Salah satu bencana yang sering melanda adalah bencana yang bersifat hidrometeorologi. Kerawanan bencana tersebut disebabkan wilayah Kabupaten Tuban dilalui air Bengawan Solo, daerah perbukitan, juga garis pantai sepanjang kurang lebih 65 kilometer.
“Selain memberikan manfaat dan barokah bagi perkembangan pertanian dan kelautan. Juga merupakan potensi ancaman terjadinya banjir akibat luapan air Bengawan Solo,” terangnya.
Tidak hanya itu, bencana lainnya yang acap kali melanda yakni tanah longsor, angin kencang atau angin puting beliung, serta banjir rob maupun abrasi.
“Mengingat kondisi di Kabupaten Tuban yang sudah memasuki musim hujan sangat berpotensi terjadi bencana,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari-September, ada 341 kejadian. Dalam jumlah itu yang paling mendominasi dengan total 118 peristiwa banjir bandang dan banjir luapan Bengawan Solo 87 kejadian.
Dia juga menyampaikan, bencana yang pernah terjadi bisa menjadi pembelajaran dan evaluasi supaya dampak yang dihasilkan dapat diminimalisasi. Bahkan, mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. Salah satu cara untuk mengurangi dampak tersebut adalah melalui upaya mitigasi bencana.
“Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri dari tiga tahap. Pertama, pra bencana dan kedua saat tanggap darurat, dan ketiga pascabencana,” jelasnya.
Persiapan yang telah dilakukan, baik melalui pengalaman dan pelatihan personel maupun penyediaan peralatan, diharapkan dapat memberikan perlindungan yang optimal.
“Terpenting, peralatan-peralatan ini tetap kami siapkan untuk digunakan kapan pun diperlukan,” katanya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati