Hardiknas 2024: Sekilas Potret Pendidikan di Ujung Kabupaten Jember, Ancaman di Balik Bangunan yang Terlihat Mapan

Dwi Linda

Pendidikan

Pendidikan.
Kegiatan belajar di SDN Kaliglagah 03, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. (Foto: Diki Febrianto/Tugu Jatim)

JEMBER, Tugujatim.id Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Indonesia. Bertepatan dengan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, tidak terlepas dari sosok yang dikenal dengan julukan Bapak Pendidikan Nasional.

Kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda, menjadi ciri khas perlawanan Ki Hajar Dewantara, khususnya dalam bidang pendidikan. Dia menentang kebijakan Belanda yang membolehkan anak-anak Belanda dan golongan priyayi saja yang mendapatkan pendidikan.

Pendidikan SDN Kaliglagah 03.
Tampak depan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kaliglagah 03 Jember. (Foto: Diki Febrianto/Tugu Jatim)

Upaya melalui perjuangan kerasnya, mampu membuka jalan agar pendidikan dapat diakses oleh semua anak di Indonesia. Menjadi pertanyaan dewasa ini, apakah pendidikan di Indonesia baik-baik saja? Setelah beberapa dekade bangsa Indonesia merdeka.

Tugujatim.id di Jember melakukan liputan khusus jelang Hardiknas 2024 di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang terletak di ujung Kabupaten Jember. Sekilas tampak depan, tidak ada yang salah dan membahayakan dari bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kaliglagah 03 yang terletak di Dusun Pasiriah, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.

Pendidikan siswa di Jember.
Atap gedung di SDN Kaliglagah 03 Jember yang rusak. (Foto: Diki Febrianto/Tugu Jatim)

Terlihat wajah sekolah dari gerbang, pagar, dan bagian depan bangunan, berdiri dengan gagah. Sempat terbesit mengurungkan niat untuk melanjutkan liputan di sana, tetapi dengan pertimbangan waktu dan jarak yang telah dilalui tidak singkat dari pusat kota, Tugujatim.id mencoba menemui salah seorang guru di sana.

Pertemuan tersebut mengungkap ancaman di balik bangunan yang terlihat mapan. Setelah menyusuri bagian demi bagian sekolah, dengan memperhatikan dan menelusuri lebih detail, beberapa sudut bangunan menjadi masalah yang dapat mengancam keselamatan peserta didik dan guru di sana.

Pendidikan SDN Kaliglagah 03 Jember.
Ruang belajar di SDN Kaliglagah 03, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, yang rusak. (Foto: Diki Febrianto/Tugu Jatim)

Menurut salah seorang guru di SDN Kaliglagah 03 menyatakan, tampilan memang terlihat bangunan sekolah bagus karena dicat setiap tahunnya. Tetapi, masalah timbul dari atap sekolah yang dapat menimpa siapa saja yang berada di bawahnya.

Guru di sana juga menjelaskan, hal tersebut dikarenakan kekuatan rangka penopang genting sekolah yang sudah rapuh. Sehingga, melalui pertimbangan yang diambil oleh pihak sekolah, yaitu dengan memindahkan sebagian kelas.

Setidaknya, terdapat dua kelas yang terpaksa dikosongkan dan dialihfungsikan sebagai gudang. Pengosongan dan pemindahan kelas tersebut tidak serta merta menyelesaikan permasalahan atap bangunan yang rapuh.

Pendidikan di SDN Kaliglagah 03 Jember.
Kondisi miris di SDN Kaliglagah 03, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. (Foto: Diki Febrianto/Tugu Jatim)

Ancaman atap bangunan, sewaktu-waktu dapat menimpa siapa saja yang berada di bawahnya. Ancaman tersebut mungkin terjadi karena antara kelas yang satu dengan kelas lainnya, merupakan satu kesatuan dari gedung sekolah.

Setidaknya, solusi sementara tersebut yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah. Selain menunggu pengajuan proposal untuk pembangunan sekolah yang tidak kunjung mendapatkan respons dari pihak terkait.

Pendidikan di Jember.
Kondisi atap di luar gedung dan di dalam ruangan SDN Kaliglagah 03 Jember. (Foto: Diki Febrianto/Tugu Jatim)

Menurut salah seorang guru SDN Kaliglagah 03, pihaknya telah mengajukan proposal setiap tahun untuk membenahi bangunan sekolah yang rusak. Sempat mendapatkan gubrisan, tetapi hanya cukup untuk membangun beberapa ruang kelas saja.

Setelah itu, di tahun-tahun berikutnya pengajuan terus dilakukan dan membuahkan hasil yang nihil. Harapan besar seorang guru di SDN Kaliglagah 03 yaitu dapat membangun gedung sekolah yang aman sehingga dalam proses belajar mengajar, tidak ada rasa takut dan dihantui atap sekolah runtuh sewaktu-waktu.

Setidaknya, hari ini kita tidak menghadapi apa yang telah dituntaskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam menghadapi orang lain atau orang asing yaitu Belanda. Tetapi, yang kita hadapi hari ini adalah diri kita sendiri atau orang-orang kita sendiri, yaitu pemangku kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Writer: Diki Febrianto

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...