PASURUAN, Tugujatim.id – Harga cabai rawit dan sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kota Pasuruan semakin naik. Kenaikan harga ini seiring menjelang natal dan tahun baru (nataru).
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga paling signifikan adalah cabai rawit. Berdasarkan pantauan Tugujatim.id di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, harga cabai rawit saat ini sudah menyamai rata-rata harga daging.
Suprihatin, 52, salah satu pedagang, mengatakan, harga cabai rawit per kilo saat ini sudah mencapai Rp110 ribu, naik hampir tiga kali lipat dari harga normal. Adapun harga daging sapi sendiri saat ini paling murah dijual seharga Rp110 ribu dan paling mahal Rp130 ribu.
“Dulu cabai rawit itu biasanya Rp40 ribu, sekarang bisa Rp110 ribu,” ujar Suprihatin pada Selasa (05/12/2023).
Tidak hanya cabai rawit, harga cabai merah pun ikut terkerek naik. Suprihatin menyebut cabai merah besar per kilo dijual Rp80 ribu. Melonjak dua kali lipat dari harga normalnya.
Sejumlah sayuran mayur lain yang sering jadi bahan dasar olahan masaka pun harganya mulai meningkat. Di antaranya bawang merah yang naik dari Rp30 ribu, menjadi Rp 40 ribu per kilo. Lalu bawang putih yang kini dibanderol dengan harga Rp35 ribu per kilogram dari harga normalnya Rp30 ribu.
“Selalu seperti ini setiap jelang natal dan tahun baru,” ungkapnya.
Peningkatan harga sejumlah kebutuhan pokok ini menjadi beban tersendiri bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Minimnya stok komoditas sayur mayur disinyalir juga menyumbang kenaikan harga. Sementara kebutuhan masyarakat akan komoditas tersebut tetap tinggi.
“Barangnya minim ya mahal, beda kalau banyak barangnya, mungkin sampai tahun baru biasanya naik terus,” keluhnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan Riski Pramita mengatakan, pihak pemerintah terus memantau terkait fluktuasi harga-harga komoditas di pasar tradisional. Pemerintah tengah menyiapkan langkah konkret untuk menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok di pasaran.
“Kenaikannya memang karena cuaca. Kalau sayuran, musim pancaroba, tapi kita terus pantau gimana ke depannya,” ucapnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati