BATU, Tugujatim.id – Harga daging ayam potong di Pasar Besar Kota Batu mencapai kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu per kilogram. Sementara sebelumnya, harga normal ayam potong hanya pada kisaran Rp 30 ribu perkilogram.
“Harganya naik ini, sekarang Rp 40 ribu. Beberapa hari terakhir Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu,” ujar Alfan, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Besar Kota Batu, Minggu (18/4/2021).
Menurutnya, permintaan ayam potong di lapaknya sempat mengalami peningkatan pada awal Ramadhan. Namun dikatakan, saat ini permintaan ayam dari pembeli berangsur sudah mulai turun lagi.
“Awal puasa banyak yang beli, namun banyak juga yang mempertanyakan kenaikan harga ayam. Bahkan juga banyak yang gak jadi beli,” ucapnya.
Alfan menuturkan, harga ayam potong setiap tahunnya memang terus mengalami naik turun. Dia menyebutkan, tak pernah menemui harga yang konsisten pada ayam potong.

Disebutkan, gejolak harga disebabkan oleh jumlah ketersediaan ayam sendiri. Semakin sedikit ketersediaannya, maka akan semakin mahal harganya, dan sebaliknya.
“Kalau banyak sedikitnya permintaan, biasanya tergantung pasokan tadi. Kalau pasokan sedikit, harganya naik dan otomatis pembeli akan berkurang,” paparnya.
Menurutnya, ketersediaan atau pasokan ayam potong biasanya disebabkan oleh harga pakan yang mahal. Selain itu, banyak peternak yang memilih menjual telur ayam juga bisa menjadi penyebab kenaikan harga ayam potong.
“Kalau peternak kompak menjual telur, maka bibit ayam baru akan berkurang. Sehingga peternak yang biasanya membeli anakan ayam akan kesulitan. Kemudian harga ayam potong naik,” bebernya.
Dia berharap, pemerintah dapat mengatasi permasalahan yang ada. Sehingga tak ada lagi gejolak naik turun harga yang memberatkan masyarakat.
“Mudah mudahan tidak ada permainan, mengatur naik turunnya harga ayam. Di bulan Ramadhan ini kita cari berkahnya saja,” pungkasnya.