Harga Gabah Mahal, Harga Beras di Tuban Ikut Melonjak

Harga gabah.
Para pekerja tampak menjemur gabah yang masih basah milik salah satu pengusaha beras di Tuban bernama Sukinten pada Jumat (03/02/2023). (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah pengusaha beras di Tuban mengeluhkan harga gabah yang dirasa cukup mahal. Kini harganya di angka Rp6.300 dari petani. Melambungnya harga gabah ini membuat bahan pangan seperti beras naik hingga Rp11 ribu per kilo.

Sukinten, 58, salah satu pengusaha beras yang beralamat di Desa Lerankulon, Kecamatan Palang, Tuban, Jatim, menuturkan, harga gabah basah bisa dibilang lumayan mahal jika dibandingkan normalnya sekitar Rp5.100 per kilo.

“Ya, kalau dari kombi (alat panen padi, red) Rp6.300. Kalau yang lainnya Rp5.500-Rp 5.700,” ujar Sukinten saat temui di sela-sela menjemur gabahnya pada Jumat (03/02/2023).

Perempuan yang mulai berbisnis beras sejak 1992 ini mengatakan, dampak naiknya harga gabah juga berimbas kepada harga beras. Sukinten menambahkan, saat ini harganya sudah mencapai Rp11.200 per kilo.

“Ya karena harga gabah naik. Otomatis beras juga naik,” ucapnya.

Ternyata tidak hanya harga gabah saja, curah hujan yang lumayan tinggi pada beberapa bulan ini juga memengaruhi harga beras. Jika normalnya dia menjemur gabahnya satu setengah hari sudah kering. Namun terkendala cuaca, tiga hari pengeringan gabah tidak juga kering. Otomatis berdampak ke penggilingan gabah karena tidak ada barangnya.

“Ini tiga hari belum kering, biasanya dua hari atau saat panas maksimal 1,5 hari sudah kering,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, harga beras premium mengalami kenaikan sejak September 2022. Tercatat saat itu di Pasar Baru Tuban, harga beras premium merek Rojo Lele di kisaran Rp9.500, naik jadi Rp9.700. Kemudian sampai awal Februari 2023, harganya menjadi Rp11 ribu per kilo.