Tugujatim.id – Harga sembako atau bahan pokok selama Ramadan 2024 ini memang mengalami kenaikan. Hal ini memang selalu terjadi setiap tahun hingga memengaruhi kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Kenaikan harga sembako atau bahan pokok ini terjadi karena beragam faktor. Mulai dari inflasi, perununan pertumbuhan ekonomi, penurunan kesejahteraan masyarakat, hingga meningkatnya angka kemiskinan.
Kenaikan harga yang terjadi selama Ramadan ini dapat dikarenakan permintaan terhadap berbagai bahan makanan meningkat yaitu dalam memasak hidangan spesial dan berbuka puasa bersama selama Ramadan dan lonjakan permintaan tersebut tidak selalu dapat dipenuhi oleh pasokan.
Ada asumsi bahwa terdapat oknum penimbunan produk dengan sengaja membeli banyak sembako untuk disimpan, menunggu harganya naik, dan kemudian menjualnya dengan keuntungan dua kali lipat.
Melansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor penyebab kenaikan harga sembako selama Ramadan yang dirangkum Tugu Jatim. Simak ya!
1. Permintaan Meningkat
Permintaan yang meningkat untuk berbagai barang konsumsi merupakan penyebab utama kenaikan harga selama Ramadan. Umat Muslim berpuasa dari fajar hingga senja selama sebulan dan mereka berbuka puasa pada waktu Magrib. Ini meningkatkan permintaan makanan dan minuman, baik untuk berbuka puasa maupun sahur. Permintaan yang meningkat ini biasanya mengakibatkan harga makanan pokok dan makanan khusus Ramadan meningkat.
2. Pendistribusian dan Persediaan yang Tak Memadai
Selain meningkatnya permintaan, berkaitan dengan hal tersebut kenaikan harga juga disebabkan oleh stok yang tidak mencukupi. Beberapa pedagang dan pengecer mungkin tidak memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan yang tiba-tiba meningkat.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti masalah dalam rantai pasokan atau masalah untuk mendapatkan produk dari pemasok seperti perlunya banyak perantara yang diperlukan untuk produk. Harga barang cenderung naik sebagai akibat dari ketersediaan yang terbatas saat permintaan meningkat dan distribusi yang panjang.
3. Monopoli Perdagangan
Harga barang mungkin naik menjelang Ramadan karena praktik spekulasi dan monopoli. Beberapa pedagang mungkin memanfaatkan situasi ini untuk menaikkan harga secara tidak adil atau menimbun produk, dengan harapan mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin selama bulan suci. Selain itu, dalam beberapa kasus, ada juga pihak-pihak yang mencoba mengontrol pasokan barang tertentu untuk menciptakan kesan kelangkaan, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menaikkan harga.
4. Harga Transportasi
Biaya transportasi juga dapat memengaruhi harga produk saat Ramadan. Biaya transportasi yang lebih tinggi sering kali diikuti oleh peningkatan permintaan, terutama untuk produk yang mudah basi atau memerlukan perawatan khusus. Selanjutnya, biaya transportasi yang lebih tinggi ini didistribusikan ke konsumen.
5. Infeksi dan Bencana Alam
Selain itu, kenaikan harga dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang di luar kendali manusia, seperti wabah penyakit atau bencana alam. Misalnya, ketidakstabilan pasar dapat disebabkan oleh gangguan dalam produksi atau distribusi akibat pandemi seperti Covid-19. Di sisi lain, bencana alam seperti kekeringan atau banjir dapat mengganggu produksi pertanian dan membatasi pasokan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga bahan makanan.
6. Peningkatan Harga Internasional
Selain itu, kenaikan harga dapat dipengaruhi oleh variabel luar, termasuk perubahan harga di pasar internasional. Kenaikan harga komoditas tertentu di pasar internasional dapat berdampak pada harga barang di tingkat lokal. Misalnya, kenaikan harga minyak di seluruh dunia dapat menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dan biaya transportasi, yang pada gilirannya dapat berdampak pada harga barang lainnya.
Harga dapat naik menjelang Ramadan karena berbagai faktor yang saling terkait. Ini termasuk peningkatan permintaan, ketersediaan pasokan yang tidak memadai, praktik spekulasi dan monopoli, biaya transportasi yang lebih tinggi, gangguan produksi karena penyakit atau bencana alam, dan perubahan harga di pasar global.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu pemerintah dan otoritas mengendalikan kenaikan harga dan melindungi konsumen selama bulan Ramadan. Untuk menciptakan pasar yang stabil dan adil bagi semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bekerja sama dalam mengatasi masalah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer : Dhevia Tripitakananda/Magang
Editor: Dwi Lindawati