SURABAYA, Tugujatim.id – Untuk meramaikan peringatan Hari Raya Nyepi 2023, umat Hindu Surabaya akan melakukan arak-arakan enam ogoh-ogoh pada Rabu sore (21/03/2023) dari Pura Segara Surabaya menuju Pantai Kenjeran.
Hari Raya Nyepi 2023 atau Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada 21-22 Maret 2023. Sebelum melaksanakan nyepi, umat Hindu Surabaya melaksanakan tradisi rutin yakni pawai ogoh-ogoh.
“Besok pawai ogoh-ogoh di Surabaya dilaksanakan di beberapa titik seperti di Tandes dan Wikasanti. Tapi dilaksanakan di sekitar pura-pura itu saja, tidak jauh-jauh. Yang jelas kami menggelar pawai ogoh-ogoh di Pura Segara Surabaya ke Kenjeran,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Surabaya Ketut Gotra A Astika saat dikonfirmasi oleh Tugujatim.id pada Senin (20/03/2023).
Sebelumnya, sejak pukul 07.00 umat Hindu Surabaya lebih dulu melaksanakan ibadah Tawur Agung Kesanga, yakni upacara Bhuta Yadnya untuk dilakukan kesejahteraan dan keselarasan alam. Tawur Agung Kesanga sendiri bertujuan untuk membersihkan bumi sebelum Hari Raya Nyepi.
“Di Surabaya, kami mulai pukul 07.00 persiapan di Pura Agung Jagat Karana. Kami melaksanakan Tawur Agung dulu dalam rangka Hari Raya Nyepi. Nanti akan dibubut oleh dua pandhita. Kira-kira pukul 11.00 bergeser ke pura masing-masing melaksanakan Caru,” jelasnya.
Ketut menjelaskan, pawai ogoh-ogoh dari Pura Segara akan dimulai pada pukul 15.00 WIB dari Pura Segara Kenjeran melewati Jalan Memet Kenjeran, Jalan Gading Pantai, Jalan Kenjeran, Jalan Wiratno, dan berakhir di Pura Segara.
“Kalau di Kenjeran ada enam ogoh-ogoh dan akan dilepas oleh wali kota. Nanti dibakar. Kecuali ogoh-ogoh dari pemkot yang kami pinjam, tidak akan dibakar. Buat jalan saja, nanti dikembalikan lagi,” ujarnya.
Untuk jumlah massa yang hadir, Ketut tidak memastikan secara pasti. Sebab, biasanya pawai ogoh-ogoh tidak hanya dihadiri oleh umat Hindu Surabaya saja, tetapi juga masyarakat umum.
“Banyak, mungkin ribuan orang. Karena yang merayakan tidak hanya Hindu saja, masyarakat lain di sekitar ikutan ngarak juga. Ikut ngangkat ogoh-ogoh,” imbuhnya.
Menurut pengakuannya, ogoh-ogoh tersebut sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Namun, karena kendala pandemi Covid-19 ada pelarangan aktivitas sehingga umat Hindu Surabaya memilih menyimpan sebagai persiapan tahun ini.
“Ini transisi dari pandemi ke normal ya. Kami nggak buat ogoh-ogoh, takutnya tidak diizinkan seperti tahun lalu. Tapi sekarang sudah dapat izin, dan kami memakai ogoh-ogoh yang dibuat tahun lalu, masih disimpan,” tuturnya.
Ketut menegaskan, saat ini seluruh izin dari pihak terkait sudah terlaksana 100 persen. Jadi, umat Hindu siap melakukan pawai ogoh-ogoh pada Rabu (21/03/2023).