TUBAN, Tugujatim.id – Hewan ternak Anda terserang virus cacar sapi atau sering disebut Lumpy Skin Disease (LSD)? Untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini pada hewan ternak, Anda harus mengenali ciri-cirinya agar virus tidak semakin menyebar.
Lumpy Skin Disease atau virus cacar air merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan family poxviridae. Virus cacar sapi ini menyerang melalui kontak langsung dengan kulit, darah hewan yang tertular, leleran hidung, dan mata, air liur, dan susu.
Medik Veteriner Sub Koordinator Penjaminan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban Septy Kusumaningtyas mengungkapkan, penularan virus dapat terjadi secara tidak langsung melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus cacar sapi.
“Seperti melalui pakaian, kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik,” ucap Septy, sapaan akrabnya, pada Rabu (08/02/2023).
Untuk penularan secara mekanis terjadi melalui vektor, yaitu gigitan nyamuk, lalat dan caplak. Sedangkan ciri-ciri hewan terserang virus cacar sapi, menurut Septy, yakni menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, keropeng pada hidung dan rongga mulut, hingga pembengkakan pada kelenjar pertahanan.
“Sapi yang terkena LSD biasanya tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit,” katanya.
Karena itu, Septy mengatakan, untuk menghindari penularan semakin meluas agar para peternak selalu menjaga kondisi kandang tetap bersih dan segera melakukan vaksinasi terhadap hewan ternaknya.
“Ayo divaksin ternaknya, jaga kebersihan kandang, makanan, dan alat-alat ternaknya, serta rutin melakukan penyemprotan desinfektan,” ujarnya.