PASURUAN, Tugujatim.id – Luasan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno di wilayah Kabupaten Pasuruan menjadi yang terluas. Dari 4.796 hektare hutan Gunung Arjuno yang terbakar, 56 persennya berada di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan data, kebakaran gunung di Kabupaten Pasuruan ini mencapai 2.724 hektare. Disusul Kota Batu 909,93 hektare; Kabupaten Malang 807,35 hektare; dan terakhir Kabupaten Mojokerto sekitar 330,86 hektare.
“Berdasarkan aplikasi SiPongi KLHK, titik api pertama sekitar 1 kilometer di luar kawasan Tahura R. Soerdjo, di Singosari, Kabupaten Malang,” ujar Sekda Pemprov Jatim Adhy Karyono di posko utama penanganan karhutla Arjuno di Kaliandra, Kecamatan Prigen, Jumat (08/09/2023).
Meski begitu, Adhy mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno sudah bisa disebut relatif terkendali. Mayoritas titik-titik api di wilayah lereng Gunung Arjuno sudah dipadamkan. Termasuk pula di kawasan Gunung Ringgit, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Hanya tersisa titik api di wilayah Gunung Welirang, Kecamatan Prigen, hingga lereng pegunungan di Kecamatan Mojokerto.
“Dua titik di Kabupaten Pasuruan dan Mojokerto ini kami inginnya cepat diselesaikan agar tim bisa membantu penanganan kebakaran di savana Gunung Bromo,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno ini cukup sulit dipadamkan akibat faktor kondisi cuaca dan fenomena alam El Nino. Di mana cuaca panas dengan angin yang relatif kencang mengakibatkan titik-titik api baru kerap bermunculan.
“Tapi, alhamdulillah secara umum kebakaran sudah cukup terkendali,” ungkapnya.
Di sisi lain, Suharyanto tidak menampik bahwa dugaan adanya faktor kesalahan manusia juga bisa jadi penyebab awal kebakaran Arjuno. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus dugaan adanya peran terduga pelaku pemburu liar.
“Ya mungkin ada ulah manusia, tapi kami belum bisa memastikan jelasnya karena apa,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati