Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan kapal pintar bernama i-Boat atau intelligent Boat. Inovasi ini terbilang begitu istimewa, sebab kapal ini diklaim sebagai kapal tanpa awak pertama di Indonesia.
Sebagai kapal yang dijalankan dengan kombinasi teknologi berbasis artificial intelligence dan internet of things, tentu i-Boat ini siap membuat tercengang.
Ir Tri Achmadi PhD selaku koordinator konsorsium penelitian i-Boat, mengatakan kapal pintar ini merupakan buah dan hasil penelitian dari 41 orang. Di mana mereka terdiri baik dari dosen maupun mahasiswa. Kapal itu sendiri dirancang serta dapat diperintah untuk menuju lokasi koordinat tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Bahkan, jika terdapat koneksi internet di wilayah operasionalnya, pengguna dapat menggunakan i-Boat melalui aplikasi user interface, baik yang bersifat web-based maupun yang beroperasi melalui gadget android (smartphone).
“Cara kerja kapal ini berdasar perintah operator, jadi i-Boat akan berlayar menuju sasaran koordinat yang diinginkan. Bisa untuk mengambil logistik, hingga menyelamatkan orang tenggelam secara otomatis jika ada objek yang terdeteksi,” kata Tri ketika ditemui Basra, partner Tugu Jatim saat soft launching i-Boat di PT. Galangan Kapal Madura, Bangkalan, Selasa (29/9).
Tak hanya itu, i-Boat juga dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian tinggi, yang digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi guna pengumpulan data sebagai bagian dari big data analisis, yang kemudian diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam i-Boat.
“Dengan beragam sensor tersebut, kapal pintar i-Boat ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, mendeteksi kondisi lingkungan, termasuk kemampuan menghindari halangan. Bahkan saat gelombang tinggi dia (i-Boat) tidak tengelam dan bisa tembus segala cuaca. Terus ini juga tidak berawak, jadi orang tidak khawatir mabok laut,” jelas Tri.
Manajer Unit Klaster Inovasi Kemaritiman ITS ini mengungkapkan i-Boat dapat berlayar hingga jarak 10 KM, bahkan kapal rancangan anak bangsa ini juga dapat mendeteksi orang tenggelam dengan jarak 1 KM.
“Begitu ada objek bergerak, misal orang tenggelam langsung terdeteksi dan otomatis kapal tersebut akan menghampiri objek untuk memberikan pertolongan. Kapal ini kalau sudah menyelesaikan tugasnya, dia secara otomatis akan kembali ke asalnya, jadi tidak perlu mengatur lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menambahkan, kapal tanpa awak ini dapat dimanfaatkan untuk segala keperluan. Mulai dari keperluan logistik, bencana, pertolongan pada korban di laut, hingga pemeriksaan kondisi pelabuhan.
“Dengan adanya kapal ini, petugas yang di darat dapat tau semua. Misal kapal sandar dimana, jangkar dimana,” kata Ashari.
Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan inovasi baru itu dan melakukan sertifikasi agar layak dan dapat segera digunakan.
“Tahap berikutnya tinggal sertifikasi dari kementerian perhubungan dan biro klasifikasi.
Sehingga setelah semua terpenuhi produk tersebut layak secara teknis dan memenuhi regulasi internasional,” pungkasnya.
Diketahui, kapal i-Boat hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ITS ini dikerjakan dalam waktu sekitar 6 bulan. Bahkan kapal tersebut bisa memuat delapan orang sekaligus. (Amm/Basra/gg)
Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya (Basra)