MOJOKERTO, Tugujatim.id – Ratno Aksan, warga Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto harus merelakan ribuan ekor ikan lele miliknya lepas terbawa air banjir. Praktis, ia mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah akibat ikan di kolamnya terbawa arus air.
“Seperti umumnya ikan ya, kalau ada air ya tentu bakal ikut ke mana aliran airnya. Karena kolam kami di belakang rumah, ikan-ikan jadinya keluar dari kolam karena banjir begitu tinggi,” ucap Ratno Aksan, Rabu (6/3/2024).
Ratno menuturkan, awalnya hujan mulai terjadi sekira pukul 21.00 WIB pada Selasa (5/3/2024) malam. Lama kelamaan hujan semakin deras disertai angin kencang. Tidak ada tanda-tanda hujan mereda hingga tengah malam.
“Lalu sekitar jam 04.30 WIB tadi (6/3/2024) pagi, air mulai masuk ke rumah-rumah warga. Lama-lama kok tambah tinggi airnya. Tadi pagi sampai selutut orang dewasa di beberapa rumah,” ujar Ratno.
Akibat banjir ini, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Ratno selain merelakan ribuan ikannya lepas mengikuti aliran air akibat banjir. Bagi Ratno, peristiwa ini menjadi pertama kalinya setelah banjir parah pada 2004 lalu. Kali ini air bah masuk hingga rumah-rumah warga.
“Sebelumnya paling banjir ya cuma di jalan-jalan saja. Tapi kali ini parah lagi. Terakhir parah itu 2004 lalu, sekitar 20 tahun yang lalu. Banjir kali ini sampai masuk ke rumah warga dengan ketinggian sekitar 40 centimeter. Pantas saja ikan-ikan kami kabur, jadi ya harus ikhlas,” tandas Ratno.
Praktis, Ratno bersama warga lainnya hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang masih memungkinkan diamankan, seperti alat-alat elektronik, dokumen-dokumen penting, termasuk pakaian.
“Elektronik kami dahulukan, karena khawatir kalau terkena air nanti bisa rusak. Selain itu dokumen juga kami simpan, soalnya penting untuk urusan-urusan lain. Baju-baju juga kami amankan, karena kami tidak tahu kapan surutnya banjir,” beber Ratno.
Bencana banjir terjadi di Kedunggempol, Mojosari, dan Balongmasin, Pungging, Kabupaten Mojokerto. Banjir berawal dari hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (5/3/2024) malam, hingga dampaknya dirasakan warga Sambiroto, Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor : Darmadi Sasongko