TULUNGAGUNG, Tugujatim.id – Kisah lika-liku perjalanan Imam Machfudin, pengusaha di bidang marmer Bintang Antik Sejahtera asal Campurdarat Tulungagung, ini tidaklah mudah.
Mulai menekuni bisnis ini sejak 1999 atau selama 22 tahun, Imam menemui banyak rintangan. Namun, pada 2009 silam, dia mulai mengembangkan bisnisnya secara online.
Imam menceritakan bahwa telah lama menekuni bisnis tersebut, tapi tahun 2009 mengubah sistem penjualan semua produk marmernya secara online.
“Kami merasakan perkembangan yang pesat melalui pemasaran internet marketing (online) sehingga layanan kami pun berkembang dan bisa mengirim produk ke seluruh Indonesia,” katanya.
Adapun produk yang ditawarkan untuk masyarakat di antaranya, lantai dan dinding marmer, parquete dan mozaik, serta berbagai jenis marmer impor, serta marmer-marmer dari daerah lain di Indonesia. Tak hanya itu, Bintang Antik Sejahtera juga melayani jasa pasang-poles lantai marmer dan granit untuk seluruh wilayah.
“Tidak cuma itu saja, produk kami ada kerajinan marmer seperti vas bunga, asbak kinangan, kap lampu, bathroom set, wastafel, pedestal, bath up, lampu taman, wastafel batu kali, dan pedestal batu alam,” ujarnya.
Imam menyebutkan jika trofi dan vandel marmer atau plakat marmer paling banyak diburu masyarakat. Selain itu, dia juga menyediakan pembuatan prasasti marmer, granit, papan nama, patung onix, dan makam.
“Kalau kerajinan yang satu ini vandel atau trofi yang terlaris di antaranya layanan yang kami miliki. Sebab, ini berkaitan dengan musim kelulusan, ada banyak perlombaan, serta kegiatan-kegiatan sekolah dan kampus yang selalu memerlukan produk kami,” imbuhnya.
Sebanyak 4 kali Imam mengalami jatuh bangun dalam usahanya hingga akhirnya menemukan strategi penjualan yang tepat. “Ketemu online marketing baru bisa bangkit kembali untuk pengembangan networking, reseller, dan dropshiper, serta penambahan plasma perajin di semua bidang garapan saya,” ucapnya.
Selama menjalankan bisnis online, dia memiliki strategi, di antaranya online marketing yang terpenting istiqamah, selalu update di semua platform, selalu update semua ilmu-ilmu dan pengembangan algoritma.
Imam mengatakan, selain memiliki usaha marmer, dia juga bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA). Dia ikut komunitas ini sejak awal mula berdirinya TDA di Tulungagung dan banyak manfaat yang diperoleh.
“Saya ikut membership, banyak fasilitas online learning, teknik pengelolaan bisnis yang utama, serta perbaikan circle memiliki kesamaan visi dan misi bergabung semua menjadi satu tanpa ada perbedaan,” kesannya. (rza/ln)