Tugujatim.id – Hari ini, 8 Maret 2021, ada yang berbeda ketika Anda membuka laman awal Google. Anda akan menemukan doodle yang menggambarkan tangan terangkat ke atas dan saling bergandegan.
Hal tersebut dibuat oleh Google pada hari ini khusus dalam merayakan International Women’s Day (IWD) atau Hari Perempuan Sedunia yang jatuh tanggal 8 Maret setiap tahunnya.
Ketika Anda meng-klik doodle tersebut, maka akan muncul sebuah video. Di dalam video menampilkan ilustrasi para perempuan yang mencetak sejarah di dunia, seperti perempuan pertama yang mencapai puncak Gunung Everest dan astronot perempuan pertama di dunia.
Dikutip dari Instagram resmi Google Doodle, Senin (08/03/2021) mengatakan, video Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day) itu merepresentasikan sebuah penghormatan kepada para pahlawan perempuan yang mencetak sejarah, yaitu tangan yang mengudara, telah membuka pintu bagi wanita lain untuk beberapa generasi setelahnya.
Hari Perempuan Internasional juga diperingati sebagai perayaan kesetaraan gender dalam berbagai bidang, meliputi sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik
Tema yang diusung pada perayaan Hari Perempuan Internasional 2021 adalah ‘Choose to Challenge’ atau ‘Memilih untuk Menantang’.
Tema tersebut bermakna sebagai seruan kepada semua pihak untuk menantang dan menyerukan tentang bias dan ketidaksetaraan gender, serta merayakan pencapaian perempuan, Sebab dari tantangan, akan muncul perubahan.
Sedangkan latar belakang dibentuknya Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day) adalah untuk memberikan dukungan terhadap perempuan di seluruh penjuru dunia, karena perempuan pantas dan berhak mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari stigma negatif, stereotypes dan bebas dari kekerasan.
Sejarah Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day)
Perjuangan para perempuan di dunia untuk menyuarakan haknya dimulai sejak tahun 1908. Saat itu, sebanyak 15.000 wanita berunjuk rasa di New York City, Amerika Serikat.
Mereka menuntut beberapa hak, seperti pemotongan jam kerja, gaji yang sepadan, dan hak ikut pemilu. Sesuai deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama diperingati tanggal 28 Februari 1909 di AS.
Kemudian tahun 1910, konferensi Buruh Wanita Internasional juga melakukan demonstrasi di Kopenhegen, Denmark.
Clara Zetkin yang memimpin “Kantor Prempuan” untuk partai Sosial Demokrat di Jerman, mengusulkan adanya Hari Peremuan Sedunia atau International Women’s Day sebagai ajang untuk menyuarakan tuntutan para perempuan di seluruh dunia.
Selanjutnya, sesuai kesepakatan di Kopenhegen, Hari Perempuan Sedunia pertama dirayakan 19 Maret 1922 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Namun, pada 25 Maret 1911 kejadian tragis menimpa Amerika Serikat, sebuah kebakaran merenggut ratusan pekerja wanita.
Kejadian ini menarik perhatian tentang kondisi pekerja dan undang-undang ketenaga-kerjaan di Amerika Serikat, yang menjadi fokus diskusi ulang hari perempuan internasional berikutnya. Setelah melalui beberapa perundingan ulang, akhirnya hari perempuan sedunia atau International Women’s Day, ditetapkan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. (Mila Arinda/gg)