Isu PCR Jadi Ladang Bisnis, Ketua PWNU Jatim Beber terkait 4 Petinggi Negara

Dwi Lindawati

News

Ketua PWNU Marzuki Mustamar saat ditemui usai menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi di Ponpes Sabilurrosyad Kota Malang, Rabu malam (03/11/2021). (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Ketua PWNU Marzuki Mustamar saat ditemui usai menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi di Ponpes Sabilurrosyad Kota Malang, Rabu malam (03/11/2021). (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Terkait perubahan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) yang ramai diperbincangkan hangat jadi ladang bisnis bagi petinggi negara, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Marzuki Mustamar menanggapi hal itu. Dia membeberkan latar belakang 4 petinggi negara yang erat dikaitkan dengan isu ladang bisnis PCR. Keempat petinggi negara itu, yaitu Jokowi, Ma’ruf Amin, Luhut Binsar Panjaitan, dan Erik Tohir.

Menurut Marzuki, Jokowi memiliki darah keturunan Jawa dan Mataram. Dia menyebutkan, tradisi nenek moyang Jawa selalu menekankan untuk selalu menjunjung tinggi harga diri sehingga orang Jawa lebih memilih menjaga reputasi daripada materi.

“Jokowi itu orang Jawa, Mataraman, Solo. Kita orang Jawa yang nenek moyangnya orang Jogja, itu mending menjaga harga diri, mending menjaga reputasi meski berlapar-lapar. Karena kami tidak mau anak cucu tidak dipercaya orang,” jelasnya.

Untuk itu, dia mengatakan, isu ladang bisnis tidak tepat jika ditujukan kepada Presiden Jokowi. Menurut dia, Jokowi masih memiliki kepribadian yang sama sejak menjadi wali Kota Solo. Selain itu, aset kekayaan Jokowi juga dinilai masih wajar.

“Kalau isu ladang bisnis ditujukan ke Jokowi. Kita tahu dari dulu Jokowi ya begitu-begitu aja. Orang yang sudah 7 tahun menjadi kepala negara, tampilnya juga tetap seperti itu, asetnya juga wajar-wajar saja. Kayaknya gak masuk akal kalau itu, ladang bisnis ditujukan ke Jokowi,” ucapnya.

Dia mengatakan, Jokowi itu pasti menjada reputasinya daripada mengambil keuntungan untuk pribadi.

“Jokowi saya yakin masih ingin anak cucunya suatu saat jadi gubernur, menteri, dan lain-lainnya. Maka menurut kami sosok Jojowi itu dia lebih penting menjaga reputasi daripada mengambil keuntungan dari berapa rupiah dari PCR. Jadi kalau ladang bisnis PCR itu dituduhkan ke Jokowi, kami tidak percaya,” imbuhnya.

Sementara Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, menurut dia, merupakan keturunan ulama berdarah Banten. Dia menyebutkan, ulama Banten memiliki karomah kemampuan cepat menghafal yang terus dijaga.

“Beliau masih keturunan ulama Banten. Kami juga keturunan Banten. Keturunan Banten itu Allah memberikan kelebihan dalam sekejap bisa menghafal,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, orang keturunan Banten dalam sekali melihat dan membaca itu bisa hafal.

“Di NU itu ada Hizib Nawawi, ini kalau ditulis tebalnya sama dengan UU ’45. Saya dalam sekali melihat dan membaca itu bisa hafal. Itu salah satu karunia yang diberikan Allah kepada keturunan Banten, seperti Sultan Hasanudin hingga Syarif Hidayatullah,” imbuhnya.

Sehingga Marzuki menilai tidak mungkin Ma’ruf Amin mencari keuntungan dari PCR. Karena orang Banten pasti lebih memilih menjaga karunia Allah daripada harta benda. Terlebih keuntungan itu didapat di tengah kesusahan masyarakat.

“Kalau kami, apalagi Kiai Ma’ruf Amin, daripada makan harta seperti itu tapi karunianya dicabut oleh Allah, mending kami gak dapat apa-apa tapi kelebihan itu tetap dianugerahkan Allah pada kami,” tuturnya.

Menurut dia, pihaknya tidak percaya jika isu itu ditujukan kepada Ma’ruf Amin.

“Kalau isu itu ditujukan ke Pak Ma’ruf Amin, kami tambah gak percaya. Dia kiai, kami tahu betul beliau. Kalau kami mengunjungi beliau pasti kembali mengunjungi kami,” ucapnya.

Kemudian Marzuki juga menjelaskan latar belakang Menko Marves RI Luhut Binsar Panjaitan. Menurut dia, Luhut adalah kepercayaan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

“Yang saya tahu, Luhut itu orang kepercayaan Gusdur. Kami tahu betul mengasesmen orang sampai memercayai orang itu. Kriteria yang biasa dipilih Gusdur itu lurus, jujur, berani, dan humanity,” paparnya.

Dia mengatakan, orang yang sudah dipercaya Gusdur tidak mungkin menjadi maling uang rakyat atau mengeruk keuntungan di tengah penderitaan rakyat. Bagi dia, yang mencoreng kepercayaan Gusdur sama saja melecehkan Gusdur.

Marzuki memandang Gusdur sudah memercayai Luhut bertahun-tahun. Bahkan, keduanya merupakan tokoh yang dikenal Marzuki sangat akrab.

“Jadi harumnya citra itu gak mungkin sama Luhut dicoreng dengan sekadar keuntungan Rp 10 miliar-Rp 50 miliar. Luhut sudah punya sekian perusahaan, nyari uang segitu baginya tak perlu main-main,” bebernya.

Sedangkan Menteri BUMN Erik Tohir, menurut Marzuki, merupakan sosok pemimpin dan pengusaha yang religius. Erik juga dikenal telah membangun masjid dalam jumlah yang besar di berbagai daerah.

“Kami beberapa kali ke PT PAMA dan Adaru, Kalimantan. Kami tahu dia itu membangun masjid di mana-mana. Itu sejak sebelum dia jadi menteri, masih jadi bos Inter Milan,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, orang kaya tidak mungkin mengais uang receh dari PCR.

“Tidak mungkin orang yang sudah kaya raya, masih mengais-ngais pundi-pundi uang atau receh-receh dari PCR. Dari gambaran itu, kami gak percaya dia mengambil keuntungan dari PCR,” ujarnya.

 

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...