MALANG, Tugujatim.id – Jelang Hari Raya Idul Adha 2023 biasanya banyak peternak sapi merasakan keberkahan. Sayangnya, peternak di Kota Malang justru merasa pesimistis. Apa penyebabnya?
Kurniawan Hutomo, 26, peternak sapi di Kelurahan Sanan, Kota Malang, menyatakan pesimistis terhadap penjualan ternaknya jelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. Bagi Kurniawan, penjualan sapi pedaging pesimistis karena para calon pembeli hewan kurban bakal lebih memilih beli kambing.
Peternak sapi ini juga mengatakan, ada beberapa faktor penyebabnya. Salah satunya kekhawatiran tentang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti yang menyerang hewan sapi pada 2022.
“Mereka (pembeli, red) mungkin khawatir karena efek wabah (PMK) tahun lalu. Jadi beli kambing lebih efisien, sedangkan sapi penyembelihannya susah, tempatnya kadang kurang butuh agak besar. Tidak semua masjid bisa menampungnya,” kata Kurniawan pada Selasa (07/06/2023).
Dia melanjutkan, harga sapi pedaging siap potong dibanderol sekitar Rp28 juta-Rp33 juta setiap ekor. Harga sapi tahun ini mengalami peningkatan hingga 40 persen dari harga pasaran tahun lalu.
Kurniawan melanjutkan, peningkatan harga jual sapi menjelang Hari Raya Idul Adha masih belum sepenuhnya normal jika dibanding tahun lalu. Jelang Idul Adha 1444 H tahun 2023 ini, pemesan yang hendak membeli sapi di tempat yang dia kelola saat ini sudah mencapai 10 orang.
Dia juga mengatakan tidak hanya bergantung pada Hari Raya Idul Adha saja untuk menjual sapi, tapi juga di hari-hari biasa.
“Kami tidak bergantung pas momen Idul Adha saja, namun juga supply ke pedagang pasar agar stoknya tetap stabil,” ujarnya. (*)